Jateng Genjot Peternakan Kambing dan Domba untuk Pulihkan Ekonomi Peternak
SALATIGA, JATENGNOW.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) serius menjadikan ternak kambing dan domba sebagai solusi pemulihan ekonomi peternak sapi yang sempat terdampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng Agus Wariyanto mengatakan, potensi populasi kambing yang mencapai 3.747.610 ekor (peringkat 1 nasional) dan fasilitas balai ternak terpadu hingga Balai Inseminasi Buatan menjadi modal penting untuk menggeliatkan ekonomi peternak.
“Produksi daging dan susu kambing serta domba dari Jawa Tengah menjadi salah satu penyangga kebutuhan nasional,” ujar Agus saat menghadiri acara panen cempe (anak kambing) di Pulutan Fresh Farm, Sidorejo, Kota Salatiga, Jumat (8/3/2024).
Data Disnakkeswan Jateng menunjukkan, populasi kambing di Jateng mencapai 3.747.610 ekor (20,19% dari total nasional) dan menempati peringkat I nasional. Sementara populasi domba sebanyak 2.288.826 ekor (16,28% dari total nasional), peringkat II setelah Jawa Barat.
Pada 2023, kontribusi produksi daging kambing di Jateng mencapai 12.242.113 kg (2,60% dari total produksi daging), dan produksi daging domba sebanyak 6.875.164 kg (1,46%).
Sementara itu, kontribusi produksi susu kambing mencapai 1.855.749 kg (2,46% dari total produksi susu di Jateng).
“Kami punya balai ternak terpadu di Kendal yang menghasilkan bibit kambing peranakan etawa (PE). Juga ada balai inseminasi buatan di Ungaran yang sudah mampu menghasilkan semen beku. Tampaknya kita punya potensi luar biasa untuk menjadi penyangga pangan nasional berbasis ternak,” imbuh Agus.
Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani menyambut positif upaya pengembangan peternakan kambing dan domba di wilayahnya. Ia melihat peluang untuk menghasilkan sumber daya pangan bagi warganya.
“Ini momentum untuk menjadikan Salatiga sebagai pusat kota gastronomi dan menyediakan bahan baku sendiri. Selama ini kita ambil susu dari Boyolali dan dari mana-mana. Kita coba eksplor untuk Salatiga sendiri dan kota lain,” sebutnya.
Paguyuban ternak kambing Empat Kandang Sekawan Lima Sempurna Salatiga juga turut mendukung upaya penyediaan pasokan susu kambing. Saat ini, empat peternak dalam paguyuban tersebut menghasilkan total 200 liter susu per hari.
“Bibit yang digunakan adalah kambing perah saanen yang dikawinkan dengan kambing lokal. Dengan pola itu, kuantitas susu melimpah dan masa perah lebih panjang,” kata Humas Empat Kandang Sekawan Lima Sempurna Salatiga, Agus Wibowo.
Upaya pengembangan peternakan kambing dan domba di Jateng diharapkan dapat meningkatkan ekonomi peternak dan menjadi solusi pemulihan ekonomi pasca wabah PMK dan LSD. (jn02)