Jateng Halal Vaganza 2024: Wujudkan Jawa Tengah Sebagai Pusat Ekonomi Halal

0
image-191

Jateng Halal Vaganza 2024: Wujudkan Jawa Tengah Sebagai Pusat Ekonomi Halal (JatengNOW/DoK)

SEMARANG, JATENGNOW.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar Jateng Halal Vaganza 2024, sebuah ajang untuk menahbiskan diri sebagai provinsi yang siap menangkap peluang ekosistem ekonomi halal yang semakin berkembang.

Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengatakan bahwa pangsa pasar produk halal tersebar luas di Indonesia, dengan jumlah penduduk muslim sekitar 236 juta orang.

Nana mengajak warganya untuk berkontribusi mengembangkan sektor halal di daerah, mulai dari wisata ramah muslim, kuliner halal, fesyen, kerajinan, hingga produk industri kreatif lainnya.

“Bukan hanya sebatas label, tapi kita harapkan ada pemenuhan kaidah, standar kesehatan, kualitas, jasa, dan konsumsi. Tidak hanya stempel, tapi kualitas,” tuturnya saat membuka pameran di Halaman DPRD Jawa Tengah.

Dengan ragam potensi yang dimiliki Jateng, Nana berharap ekosistem industri dan UMKM ramah muslim terus berkembang.

Sebagai bentuk komitmen, Pemprov Jateng telah memiliki Peraturan Gubernur Nomor 40 tahun 2023 tentang Pariwisata Ramah Muslim dalam Rangka Pengembangan Ekonomi. Beleid ini diharapkan dapat menata potensi pengembangan ekonomi halal di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Selain itu, OPD Pemprov Jateng juga memfasilitasi UMKM lokal yang berorientasi pada produk halal, termasuk fasilitasi sertifikasi produk halal. Pengembangan produk halal berupa daging juga digalakkan dengan rencana pendirian Rumah Potong Hewan (RPH) berstandar Halal.

Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, mencatat bahwa setiap tahun ada 500 UMKM yang difasilitasi sertifikasi halal oleh Dinkop UKM Jateng. Kanwil Kemenag Jateng juga telah menyertifikasi sebanyak 295.000 UKM.

“Populasi muslim di Jawa Tengah di 2022 mencapai 36,48 juta jiwa atau 97,48 persen. Jateng Halal Vaganza 2024 ini adalah bagian dari pengembangan ekonomi syariah, dengan meningkatkan pemahaman tentang ekonomi syariah,” paparnya.

Sementara itu, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jateng, Nyata Nugraha mengatakan, ekonomi ramah muslim diharapkan menjadi loko penggerak wisata di provinsi ini.

Ia mengatakan, pariwisata ramah muslim memberikan layanan ekstra bagi umat Islam yang sedang melancong ke Jawa Tengah.

“Untuk wisata ramah muslim akan mendorong ke sektor lainnya, pertama kuliner, transportasi, pengolahan makanan, dan sebagainya. Harapannya ini akan berkembang ke kota-kota lain,” jelasnya.

Pengusaha modest fashion asal Salatiga, Ambar menyebut, banyak fasilitas yang telah digulirkan Pemprov Jateng. Hal itu, menurutnya, turut mengembangkan bisnis pakaian muslim yang dirintisnya.

“Dengan fashion show tadi, jadi banyak yang mulai PO (Pre-Order). Jadi tahu brand kita. Kita di-support dari Dekranasda Jateng,” tuturnya.

Dengan dukungan dari Pemprov Jateng dan promosi media sosial, produk yang dihasilkan Ambar sudah melanglang hingga Jedah, Korea, Thailand, dan Hongkong. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *