Jawa Tengah Genjot Produksi Jagung, Grobogan Disiapkan Jadi Sentra Nasional
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah yang dirilis Maret 2025, luas panen jagung di provinsi ini selama tahun 2024 mencapai 410.000 hektare, meningkat 11,13 persen dibandingkan tahun 2023.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (JatengNOW/Dok)
GROBOGAN, JATENGNOW.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong peningkatan produksi jagung sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, seusai menghadiri acara Haflah Khotmil Qur’an ke-4 dan Haul Masyayikh di Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyyah, Desa Brabo, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Kamis (26/6/2025).
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah yang dirilis Maret 2025, luas panen jagung di provinsi ini selama tahun 2024 mencapai 410.000 hektare, meningkat 11,13 persen dibandingkan tahun 2023. Kenaikan luas panen ini diikuti dengan peningkatan produksi jagung pipilan kering berkadar air 14 persen yang mencapai 2,43 juta ton—naik sebesar 11,59 persen dibanding tahun sebelumnya.
Capaian tersebut menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi penghasil jagung terbesar kedua secara nasional, setelah Jawa Timur.
Menurut Taj Yasin, Kabupaten Grobogan merupakan salah satu daerah strategis dalam pengembangan komoditas jagung. Karena itu, koordinasi terus dilakukan dengan pemerintah pusat untuk memperkuat Grobogan sebagai sentra produksi utama.
“Beberapa minggu lalu kita bertemu pemerintah pusat. Kita ingin mendorong jagung, dan Grobogan ini termasuk unggulan. Kita juga harus koordinasi antarprovinsi,” ungkap Taj Yasin.
Selain jagung, pria yang akrab disapa Gus Yasin itu juga menyoroti potensi kedelai Grobogan. Ia menyebut, kedelai lokal dari Grobogan pernah dikenal unggul, bahkan melebihi kualitas impor.
“Saya masih ingat waktu masih di DPRD, saya kunjungan ke Grobogan, kedelainya itu kualitasnya lebih bagus dari kedelai Amerika. Nah ini harus kita hidupkan lagi,” tegasnya.
Di tengah ketidakpastian global akibat konflik di Timur Tengah dan perlambatan ekonomi dunia, Gus Yasin menilai penguatan sektor pangan menjadi langkah strategis.
“Kalau kita nggak mau terdampak terlalu kuat, ya harus perkuat pangan lokal. Sesuai arahan Bapak Presiden,” katanya.
Ia juga menyinggung langkah pemulihan pascabanjir di sejumlah daerah, termasuk Grobogan dan Demak. Bantuan benih untuk petani terdampak telah disiapkan, meski penyaluran dijadwalkan ulang karena kendala teknis.
“Harusnya hari ini diserahkan, tapi karena teknis belum siap, nanti kita reschedule. Bukan hanya Grobogan, tapi juga Demak,” pungkasnya. (jn02)