Jelang Iduladha, PLP Peternakan UNS Sampaikan Tips Menyembelih Hewan Kurban
SOLO, JATENGNOW.COM – Penyembelihan hewan kurban adalah salah satu ibadah yang dilakukan saat Hari Raya Idul Adha. Agar sah secara syariat, penyembelihan hewan kurban harus memenuhi beberapa syarat. Apa saja yang perlu diperhatikan para Juru Sembelih Halal (Juleha)?
Ada empat rukun utama dalam penyembelihan hewan kurban: pekerjaan menyembelih, orang yang menyembelih, hewan yang disembelih, dan alat penyembelih. Semua rukun ini harus dilaksanakan sesuai syariat, mulai dari persiapan hingga penetapan kematian hewan kurban.
Sulistyo, S.T., M.Si., Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memenuhi setiap rukun tersebut. Juru sembelih haruslah seorang Juleha muslim yang taat beribadah dan memahami ilmu penyembelihan halal.
“Orangnya (Juleha) harus muslim, taat beribadah, dan memahami ilmu dalam penyembelihan halal,” kata Sulistyo, Sabtu (15/6/2024).
Aspek komunikasi dan keselamatan kerja juga sangat penting. Selama penyembelihan, koordinasi dan komunikasi efektif akan mempermudah pelaksanaan prosedur. Istilah teknis yang digunakan dalam sektor Rumah Potong Hewan (RPH) juga perlu dipahami.
Keselamatan kerja bisa dicapai dengan mempersiapkan Alat Pelindung Diri (APD) dan perlengkapan kerja sesuai standar minimal. Selain itu, alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) juga harus tersedia. Penting bagi Juleha untuk bekerja dengan cara yang aman dan sehat guna mengendalikan risiko.
“APD ini penting ketika bekerja di lapangan, terutama sepatu bot dengan pengaman besi di bagian depan. Ada juga kaos tangan baja untuk tangan kiri, apron untuk melindungi pakaian dari darah, dan kacamata untuk mencegah percikan,” jelasnya.
Higiene dan sanitasi juga harus dipersiapkan sesuai standar. Kebersihan diri, alat, dan lingkungan tempat penyembelihan kurban harus dijaga.
Alat penyembelihan harus memenuhi aspek kesehatan masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan, dan syariat Islam. Pisau yang digunakan harus tajam dan selalu dijaga kebersihannya.
Memperhatikan Kondisi Hewan Kurban
Pemeriksaan hewan bertujuan untuk memastikan kelayakannya disembelih sesuai syariat Islam. Aspek kesejahteraan, anatomi, fisiologi, perilaku, dan kesehatan hewan harus dinilai.
Sulistyo menambahkan bahwa menjaga hewan agar tetap tenang dan mudah dikendalikan sangat penting. Kondisi yang tenang dan nyaman dapat mengurangi stres pada hewan, yang berpengaruh pada kualitas daging.
“Biasanya (hewan kurban) digeruduk banyak orang, menyebabkan stres dan sulit dikendalikan. Stres juga berdampak pada kualitas daging,” ujarnya.
Teknik Penyembelihan yang Tepat
Saat penyembelihan, posisi Juleha dan teknik penyembelihan harus diperhatikan. Ucapkan niat dan doa, posisikan pisau pada tempat yang tepat, dan baca Tasmiyyah sebelum menyembelih sesuai syariat Islam. Bacaan ini wajib dilafazkan sebelum menyembelih setiap hewan.
“Ketahui cara penyembelihan yang halal. Juleha harus membaca Tasmiyyah dan menyayat dengan benar hingga memutus saluran napas, makan, dan darah,” jelas Sulistyo.
Hewan yang telah disembelih harus diperiksa untuk memastikan saluran napas, makan, dan darah terpotong sempurna. Proses pengeluaran darah juga harus lancar.
Memastikan Kematian Hewan Kurban
Akhir dari proses penyembelihan adalah memastikan kematian hewan. Pengamatan organ pernapasan, refleks kornea, dan berhentinya aliran darah dilakukan untuk memastikan kematian hewan.
Pada hewan unggas, pengamatan pernapasan perut, refleks kornea, dan berhentinya aliran darah juga dilakukan. Penting untuk tidak menguliti atau menusuk jantung hewan sebelum mati sempurna.
“Tidak diperbolehkan menguliti atau menusuk jantung sebelum hewan mati sempurna. Matinya harus karena disembelih, bukan karena faktor lain,” pesan Sulistyo. (jn02)