Jelang Nataru, Gubernur Luthfi Pastikan Stok Pangan Aman dan Siapkan Langkah Stabilkan Harga
Jelang Nataru, Gubernur Luthfi Pastikan Stok Pangan Aman dan Siapkan Langkah Stabilkan Harga (JatengNOW/Dok)
SEMARANG, JATENGNOW.COM — Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melakukan inspeksi harga kebutuhan pokok di Pasar Karangayu, Kota Semarang, Senin (8/12/2025). Dalam tinjauannya, ia memastikan bahwa stok pangan di Jawa Tengah aman hingga delapan bulan ke depan. Meski demikian, pemerintah provinsi tetap menyiapkan langkah stabilisasi terhadap sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga.
“Memang ada lonjakan harga, tapi belum terlalu signifikan, di antaranya cabai dan bawang merah. Kenaikan ini akan kita intervensi melalui JTAB (PT Jateng Agro Berdikari). BUMD kita akan melakukan penetrasi agar menjelang Natal dan Tahun Baru kondisi harga tetap terjangkau,” kata Luthfi.
Berdasarkan pantauan di Pasar Karangayu, harga cabai rawit merah berada di rentang Rp58.000–Rp80.000 per kilogram. Bawang merah juga mengalami kenaikan menjadi Rp55.000 per kilogram dari sebelumnya Rp47.000. Sementara harga daging ayam meningkat menjadi Rp40.000 per kilogram dari Rp35.000.
Meski terjadi kenaikan, Gubernur meminta masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan aksi borong. Ia menyebut data dari Badan Urusan Logistik (Bulog) menunjukkan cadangan pangan dalam kondisi aman. “Yang paling pokok, kebutuhan bahan pokok khususnya beras, tercukupi selama delapan bulan ke depan,” ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah Dyah Lukisari menambahkan, pemerintah provinsi mulai melakukan stabilisasi harga melalui penugasan kepada BUMD Jateng Agro Berdikari (JTAB). Beberapa komoditas yang dicermati karena mengalami kenaikan antara lain cabai rawit merah, minyak goreng, dan bawang merah.
Untuk menekan harga cabai rawit, Pemprov Jateng menyalurkan suplai sebanyak 9 ton ke wilayah pantauan inflasi dengan harga jual Rp70.000 per kilogram. Selain itu, subsidi komoditas beras, minyak goreng, gula pasir, telur, dan bawang merah diberikan kepada masyarakat di daerah nonsentra produksi dan wilayah dengan akses pangan terbatas.
Pada periode 2–15 Desember, subsidi disalurkan ke 39 kecamatan di 19 kabupaten. Adapun jumlah komoditas bersubsidi yang digelontorkan meliputi 195 ton beras (Rp11.000/kg), 39 ton gula pasir (Rp15.000/kg), 39.000 liter minyak goreng (Rp14.000/liter), 19,5 ton telur (Rp25.000/kg), serta 9,75 ton bawang merah (Rp30.000/kg).
Langkah stabilisasi ini diharapkan mampu menjaga keterjangkauan harga bagi masyarakat serta mengendalikan inflasi daerah menyambut libur akhir tahun. (n02)
