Jika Menang Pilpres 2024, Prabowo – Gibran akan Refocusing Anggaran BLT dan Dana Pendidikan untuk Program Makan Siang Gratis
JAKARTA, JATENGNOW.COM – Jika menang Pilpres 2024, Prabowo – Gibran akan refocusing anggaran BLT dan dana pendidikan untuk program makan siang gratis.
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan merefocusing sejumlah anggaran pada pos APBN, untuk membiayai program makan siang dan susu gratis saat nanti terpilih.
Termasuk di antaranya, bantuan langsung tunai (BLT) yang selama ini diberikan bagi masyarakat tidak mampu.
Hal itu dikatakan, Sekretaris Jenderal Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, Selasa 28 November 2023.
Dia mengatakan, sumber dana sebesar Rp400 triliun yang dibutuhkan untuk program makan siang dan susu gratis akan didapat dari pengalihan dana-dana pada pos APBN.
“Sumbernya ya dari refocusing dan realokasi uang fungsi pendidikan, perlindungan sosial dan dana kesehatan. Tergantung pada segmentasi orang bersangkutan,” kata Nusron.
Nusron optimis, anggaran Rp400 triliun per tahun yang didapat dari realokasi beberapa pos anggaran, bisa mengcover 82,9 juta ibu dan anak yang bakal menerima manfaat makan siang dan susu gratis di Indonesia. Namun, target tersebut baru bisa dicapai pada 2029.
“Itu program dengan asumsi tercover 82,9 juta atau 100 persen itu baru bisa tercapai pada 2029,” kata Nusron.
Sebelumnya, Capres Prabowo Subianto mencanangkan program makan siang gratis bagi anak bila dirinya terpilih menjadi Presiden ke-8 RI pada 2024 mendatang. Program yang diklaim dapat mengatasi stunting dan angka kemiskinan ini mendapat kritikan dari sejumlah masyarakat.
Misalnya, disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)Arjuna Putra Aldino.
Dia menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap rencana paslon Prabowo-Gibran yang berencana melakukan refocusing dan merealokasi anggaran fungsi pendidikan, perlindungan sosial dan dana kesehatan demi menjalankan program makan siang dan minum susu gratis.
Arjuna menuturkan, program bantuan pendidikan, perlindungan sosial dan kesehatan seperti KIS, KIP, BPJS dan PKH telah memberi banyak manfaat bagi masyarakat kalangan bawah.
“Kalau untuk membiayai program makan siang dan minum susu gratis dengan refocusing dan realokasi uang fungsi pendidikan, perlindungan sosial dan dana kesehatan. Maka program seperti KIS, KIP, BPJS dan PKH bakal dihapus dong. Padahal itu sangat bermanfaat untuk wong cilik,” ungkap Arjuna dalam keterangan tertulis, Rabu 28 November 2023.
Kritik juga disampaikan pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti. Menurutnya masyarakat menginginkan bicara ide dan gagasan, bukan tentang makan dan minum susu gratis.
“Ini jelas menurut saya harus dikritik, karena kampanye ini kita inginkan berbicara ide. Bukan berbicara tentang makan dan minum susu gratis,” kata Ray saat diskusi Para Syndicate bertajuk Kampanye Pilpres, Politik Gemoy vs Politik Gagasan, Kamis 30 November 2023.
Ia juga meminta Bawaslu agar menindaklanjuti kegiatan tersebut. Menurutnya, jika itu merupakan bagian dari kampanye, maka berpotensi disebut sebagai praktik politik uang. (*)