Jokowi Masuk Finalis Tokoh Terkorupsi 2024 OCCRP, Senny Marbun: ‘Jangan Gampang Kita Diadu Domba’

Senny Marbun (tengah) didampingi Sekertaris NPCI Rima Ferdianto (Kanan) saat ditemui awak media di kantor NPCI, Solo (7/1/2025) (JatengNOW/Kevin Rama)
SOLO, JATENGNOW.COM – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, baru-baru ini masuk sebagai finalis dalam daftar tokoh terkorupsi 2024 yang dirilis oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Penetapan ini langsung mendapat tanggapan dari berbagai kalangan, salah satunya Ketua Umum National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI), Senny Marbun.
Senny Marbun menyatakan, selama ini Jokowi telah banyak memberikan dukungan terhadap kemajuan dunia olahraga di Indonesia, terutama dalam sektor olahraga paralimpiade atau disabilitas.
“Selama ini yang mensupport kita kan Jokowi, dan kita bisa dewasa seperti ini karena Jokowi,” ujarnya saat ditemui awak media di kantor NPCI, Solo (7/1/2025).
Menurut Senny, dukungan Jokowi tidak hanya berupa perhatian politik, tetapi juga konkret dalam bentuk fasilitas dan kebijakan yang mendukung prestasi atlet.
“10 hektare lahan yang diberikan kepada NPCI itu adalah wujud nyata dari perhatian beliau kepada kami. Kami harapkan Jokowi selalu berperan dalam hidup kita. Kita selalu berdoa untuk itu,” lanjutnya.
Senny juga mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu yang berkembang terkait Jokowi dan OCCRP.
“Saya minta tolong kepada seluruh rakyat Indonesia, jangan gampang kita diadu domba orang. Nanti, kita kembali lagi seperti dijajah Belanda 350 tahun, itu kan karena kita gampang diadu domba satu sama lain,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Jokowi telah melakukan banyak hal baik untuk negara dan bangsa, dan segala kesalahan yang mungkin ada seharusnya tidak perlu digali lebih dalam.
“Banyak yang sudah dilakukan Pak Jokowi untuk bangsa dan negara ini, jadi saya rasa nggak usah terlalu dibesar-besarkan. Kalau OCCRP itu mungkin nggak ngerti permasalahannya sampai di mana,” ungkapnya.
Senny juga mengimbau agar fokus masyarakat tidak terpecah, melainkan lebih berorientasi pada kemajuan bersama.
“Yang penting sekarang ini kita saling menyayangi bangsa Indonesia, kita sayangi bersama-sama, jadi bira kita nggak ke mana-mana lagi. Nggak usah ribut-ribut. Bagaimana caranya maju dan kita ending ke depan lebih hebat dari Malaysia dan Singapura, itu aja yang paling penting,” tutup Senny. (jn02)