Kapolres Grobogan Beberkan Fakta Baru Kasus Kematian Siswa SMP N 1 Geyer

0
WhatsApp Image 2025-10-14 at 16.45.17_5ebdeb07

Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto (JatengNOW/Dok)

GROBOGAN, JATENGNOW.COM – Polres Grobogan masih terus mendalami kasus kematian tragis seorang siswa berinisial ABP (12) dari SMP Negeri 1 Geyer yang diduga menjadi korban perundungan atau bullying. Kapolres Grobogan, AKBP Ike Yulianto, memaparkan hasil penyelidikan sementara dalam konferensi pers di Mapolres Grobogan, Selasa (14/10/2025).

Menurut AKBP Ike Yulianto, peristiwa bermula sekitar pukul 07.30 WIB saat para siswa melaksanakan kegiatan korve atau kerja bakti di sekolah. Para siswa laki-laki, termasuk korban, ditugaskan membersihkan area luar kelas, sementara siswa perempuan di dalam kelas.

“Dalam kegiatan itu, korban diejek oleh salah satu temannya yang juga diduga sebagai pelaku, dengan mengatakan bahwa korban itu wadon (perempuan). Kemudian terjadi perkelahian, sempat dilerai dan dianggap selesai,” terang Kapolres Grobogan.

Namun, sekitar pukul 11.30 WIB usai jam istirahat, perkelahian kembali terjadi. Salah satu pelaku diduga mendorong dan memukul korban hingga terjatuh. Kepala korban terbentur lantai dan membuatnya mengalami kejang.

Korban sempat dibawa ke UKS oleh teman-temannya, namun saat diperiksa petugas, korban sudah tidak bernapas. Pihak sekolah kemudian melarikan korban ke Puskesmas, namun nyawanya tak terselamatkan.

“Setelah dicek di Puskesmas, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia,” ungkap AKBP Ike Yulianto.

Polres Grobogan telah memeriksa 10 saksi yang terdiri dari enam siswa dan empat guru.

“Kami masih mendalami penyelidikan dan akan melakukan gelar perkara untuk menentukan apakah peristiwa ini bisa dinaikkan ke tahap penetapan tersangka,” ujarnya.

Kapolres menambahkan bahwa sejauh ini terdapat dua anak yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Pihak kepolisian tetap berpedoman pada prinsip perlindungan anak dalam proses hukum.

“Selain itu, kami telah berkoordinasi dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas), Dinas Pendidikan, dan Dinas Sosial untuk penanganan bersama terhadap kasus ini,” jelasnya.

Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan luka akibat benturan benda tumpul di bagian belakang kepala korban. “Dari hasilnya, ada tulang di bagian belakang yang menyambung ke kepala mengalami patah,” ungkap Kapolres.

Sebagai langkah pencegahan, Polres Grobogan juga menerjunkan personel untuk memberikan trauma healing kepada para siswa SMP N 1 Geyer.

“Kami berharap anak-anak tidak trauma dengan kejadian ini, karena mereka adalah masa depan bangsa. Kami juga akan terus melakukan sosialisasi agar tidak ada lagi perundungan di sekolah. Sekolah harus menjadi tempat aman bagi anak-anak,” pungkasnya. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *