Karo Ops Polda Jateng Tekankan Kesiapsiagaan Bencana dan Disiplin Pelaporan Digital di Polres Sukoharjo

0
WhatsApp Image 2025-11-18 at 20.14.40_855e01c9

Karo Ops Polda Jateng Tekankan Kesiapsiagaan Bencana dan Disiplin Pelaporan Digital di Polres Sukoharjo (JatengNOW/Dok)

SUKOHARJO, JATENGNOW.COM – Upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana di jajaran kepolisian kembali diperkuat melalui asistensi yang dipimpin Karo Operasi Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Basya Radyananda, pada Selasa (18/11/2025) di Mapolres Sukoharjo. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 14.50 hingga 18.50 WIB itu diikuti personel Polres Sukoharjo dan Polres Wonogiri sebagai langkah penyamaan persepsi serta peningkatan kompetensi dalam menghadapi potensi bencana di wilayah masing-masing.

Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kesempatan menerima asistensi langsung dari Karo Ops. Ia menekankan agar seluruh peserta memanfaatkan momentum ini untuk memperkaya pengetahuan dan meningkatkan kemampuan teknis.

“Alhamdulillah kita berkumpul di sini dalam rangka menerima arahan, petunjuk, dan bimbingan Bapak Karo Ops. Kami menghadirkan PJU, Kapolsek jajaran, dan operator DORS agar kemampuan dan kapabilitas kita semakin meningkat,” ucapnya.

“Saya minta rekan-rekan didengarkan dan dicatat karena ilmu beliau sangat luar biasa,” tambahnya.

Dalam arahannya, Kombes Pol Basya Radyananda menegaskan bahwa penanggulangan bencana merupakan tugas yang diatur secara jelas dalam regulasi dan bukan sekadar respons situasional.

“Kita di Polri itu semua ada pedoman kerjanya, tidak asal-asalan, termasuk dalam penanggulangan bencana,” ujarnya.

“Dasarnya jelas, UU No. 24 Tahun 2007. Undang-undang ini untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana. Kalau Polri tidak melakukan penanggulangan bencana, berarti tidak taat hukum,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa asistensi yang dilakukan bertujuan memastikan setiap langkah di lapangan telah sesuai prosedur.

“Saya yakin bapak/ibu sudah melaksanakan tugas penanggulangan bencana, namun kehadiran saya di sini untuk memastikan benar atau tidak yang dilakukan,” ungkapnya.

Dalam pemaparan materi, Kombes Basya menjelaskan prinsip-prinsip dasar penanganan bencana yang humanis, objektif, dan akuntabel. Ia juga menyoroti pentingnya pembentukan Komando Pengendali Lapangan (KPL) segera setelah suatu kejadian memenuhi unsur bencana.

“Manakala terjadi bencana, maka Kasatwil membentuk KPL. KPL berlaku sampai ditetapkannya status darurat bencana oleh pemerintah daerah,” terangnya.

Karo Ops juga memberikan penekanan mengenai penilaian awal oleh petugas ketika menerima laporan dari masyarakat.

“Petugas Polri harus menilai apakah yang dilaporkan sudah memenuhi kriteria bencana. Bila tidak, maka pelaporan masuk kategori gangguan, bukan bencana,” jelasnya.

Selain materi kebencanaan, asistensi juga mencakup penertiban penggunaan aplikasi Daily Operation Reporting System (DORS). Ia menyebutkan bahwa disiplin pelaporan digital menjadi bagian penting dari akuntabilitas tugas kepolisian.

“Dengan berbagai laporan di aplikasi DORS, maka tanggung jawab pengisiannya tidak hanya di Bag Ops, tetapi oleh masing-masing bidang tugas kepolisian,” tandasnya.

Kegiatan asistensi ditutup dengan ajakan agar seluruh personel terus meningkatkan kesiapsiagaan melalui peningkatan pengetahuan, koordinasi, serta ketertiban dalam pelaporan. Kombes Basya menegaskan bahwa kesiapsiagaan adalah komitmen moral dan profesional untuk hadir, melindungi, dan melayani masyarakat dengan standar terbaik. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *