Kasus Ijazah Palsu Masuk Penyidikan, Jokowi: Ada Agenda Politik Besar untuk Menjatuhkan Saya

0
WhatsApp-Image-2025-01-08-at-13.45.46_267bf09c

Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) (JatengNOW/Dok)


JAKARTA, JATENGNOW.COM – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait laporan dugaan ijazah palsu yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya dan kini telah naik ke tahap penyidikan. Jokowi menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian.

“Ini masih dalam proses penyidikan. Ya sudah serahkan pada proses hukum. Kemudian kita lihat pada sidang di pengadilan seperti apa. Tapi yang jelas saya ingin menunjukkan ijazahnya di dalam sidang pengadilan nanti,” ujar Jokowi kepada awak media di Jakarta, Senin (14/7/2025).

Mantan Wali Kota Solo itu memastikan dirinya tidak akan menunjukkan ijazah asli di luar pengadilan, dan hanya akan memperlihatkannya saat proses hukum berjalan di pengadilan.

Saat ditanya apakah isu ijazah palsu ini terkait dengan upaya menjatuhkan reputasi politiknya, Jokowi tak menampik dugaan tersebut. Ia bahkan menyebut ada agenda besar politik yang sedang dimainkan.

“Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu-isu ijazah palsu, dan isu pemakzulan (terhadap Wapres Gibran). Perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk mendowngrade. Bagi saya ini biasa-biasa saja,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga menilai bahwa wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tidak lepas dari skenario politik yang lebih luas.

“Termasuk itu, pemakzulan Wapres Gibran, juga ada agenda politik besar di baliknya,” tandas Jokowi.

Sebelumnya, laporan dugaan penggunaan ijazah palsu oleh Presiden Jokowi dilayangkan oleh seseorang ke Polda Metro Jaya dan telah diterima oleh kepolisian. Kini, laporan tersebut tengah ditangani dalam tahap penyidikan. Jokowi menyatakan siap mengikuti proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku. (jn02)


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *