Kenali Gagal Jantung dan Cara Mengelolanya: Tips Hidup Sehat dari Ahli Jantung RS UNS

Ilustrasi | Penyakit Jantung (JatengNOW/Dok. Instock Photo)
JATENGNOW.COM – Gagal jantung bukan akhir dari segalanya. Meski kerap disalahartikan sebagai serangan jantung, kondisi ini sebenarnya adalah ketika jantung tidak mampu memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh. Akibatnya, tubuh kekurangan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan.
Dalam rangka Heart Failure Awareness Day 2025 bertema “Heart Failure Doesn’t Stop Us”, para dokter jantung dari Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (RS UNS) Surakarta membagikan edukasi penting seputar gagal jantung. Disiarkan lewat kanal YouTube RS UNS, para dokter mengupas tuntas soal gejala, penyebab, hingga cara mengelola penyakit ini agar penderitanya tetap bisa hidup sehat dan produktif.
Kenali Gejala Gagal Jantung Lebih Awal
Menurut dr. Habibie Arifianto, Sp.JP.(K), M.Kes, FIHA, gejala gagal jantung bisa terlihat dari:
- Sesak napas, terutama saat berbaring
- Pembengkakan di kaki atau perut
- Mudah lelah
- Berat badan naik tiba-tiba
- Nafsu makan menurun
- Detak jantung tidak teratur
Jika mengalami tanda-tanda ini, sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Penyebab Gagal Jantung yang Perlu Diwaspadai
Gagal jantung bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung koroner, kardiomiopati, hingga komplikasi kehamilan. Semakin cepat diketahui, semakin besar kemungkinan pasien menjalani hidup normal dengan pengobatan yang tepat.
Terapi Empat Pilar: Kunci Hidup Berkualitas bagi Penderita
Dr. dr. An Aldia Asrial, Sp.JP., FIHA menyarankan pendekatan pengobatan berbasis empat pilar utama:
- ACE inhibitor atau ARB / ARNI
- Beta-blocker (seperti bisoprolol)
- MRA (obat penghambat reseptor mineralokortikoid)
- SGLT2 inhibitor
“Obat-obatan ini terbukti menurunkan risiko kematian dan frekuensi rawat inap,” ujar dr. Habibie. Ditambah dengan diuretik, terapi ini mampu mengurangi gejala penumpukan cairan dalam tubuh.
Gaya Hidup Sehat: Pilar Kelima dalam Menghadapi Gagal Jantung
Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat juga penting untuk mendukung pengobatan. Berikut beberapa tips dari para dokter RS UNS:
- Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki atau senam, total 150–200 menit per minggu
- Minum obat sesuai waktu terbaik berdasarkan ritme tubuh (kronoterapi), misalnya beta-blocker di pagi hari dan diuretik saat perut kosong
- Jaga pola makan rendah garam dan cukup cairan
- Kendalikan stres dan istirahat yang cukup
Dukungan Keluarga Sangat Berarti
Peran keluarga menjadi krusial dalam keberhasilan terapi. Menurut dr. An Aldia, dukungan dalam menjaga jadwal minum obat, memberi motivasi hidup sehat, hingga pendampingan emosional dan spiritual bisa membantu pasien menjalani hari-hari dengan semangat.
Klinik Gagal Jantung RS UNS: Rujukan Nasional
Klinik Gagal Jantung di RS UNS telah diakui oleh American Heart Association dan memiliki sistem pencatatan digital untuk memantau perkembangan pasien. Dalam waktu sembilan bulan terapi, banyak pasien dengan fungsi jantung di bawah 40% mengalami perbaikan signifikan.
“Dengan penanganan tepat, pasien tetap bisa menjalani hidup aktif dan produktif. Gagal jantung bukan akhir, tapi awal untuk hidup dengan cara yang lebih sehat,” tutup dr. Irnizarifka, Sp.JP., Subsp. Ar. (K), FIHA.
Tips Gaya Hidup untuk Pasien Gagal Jantung:
- Periksa tekanan darah secara rutin
- Hindari konsumsi makanan tinggi garam dan lemak jenuh
- Jaga berat badan ideal
- Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol
- Jangan lewatkan minum obat sesuai anjuran dokter
Dengan edukasi yang tepat dan dukungan keluarga, pasien gagal jantung dapat tetap menjalani hidup penuh harapan dan produktivitas. (jn02)