Kendalikan Harga Beras, Satgas Pangan Polda Jateng dan Bulog Awasi Pasar hingga Tempel Stiker HET di Pertokoan Modern
Kendalikan Harga Beras, Satgas Pangan Polda Jateng dan Bulog Awasi Pasar hingga Tempel Stiker HET di Pertokoan Modern (JatengNOW/Dok)
SEMARANG, JATENGNOW.COM – Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Jawa Tengah bersama Bulog Jawa Tengah terus melakukan pengawasan harga dan distribusi beras di pasaran. Langkah ini dilakukan untuk memastikan harga beras medium dan premium tetap sesuai dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) serta menjaga kualitas dan daya beli masyarakat.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadir Reskrimsus) Polda Jateng, AKBP Feria Kurniawan, menyampaikan hal tersebut usai menggelar rapat koordinasi secara daring dengan jajaran Satgas Pangan di 35 kabupaten/kota Jawa Tengah, Selasa (21/10/2025), di Mako Ditreskrimsus Banyumanik, Kota Semarang.
“Salah satu tugas pokok dari Tim Satgas Pangan adalah mengendalikan harga beras di tingkat ritel, produsen, maupun distributor. Untuk itu kami melakukan pemantauan langsung terhadap harga beras yang beredar di Jawa Tengah,” jelas Feria.
Dalam kegiatan tersebut, Tim Satgas Pangan bersama Bulog Jateng meninjau sejumlah pasar dan toko ritel modern, salah satunya di kawasan Jl. Sukun Raya, Kota Semarang. Di lokasi itu, petugas menempelkan stiker HET beras medium dan premium serta memberikan imbauan kepada para pelaku usaha agar menjual sesuai harga ketentuan, yakni Rp13.500 per kilogram untuk beras medium dan Rp14.900 per kilogram untuk beras premium.
“Sebagai langkah awal kami melakukan upaya edukatif dan preventif. Namun, jika setelah diberikan waktu pelaku usaha tidak menurunkan harga, maka akan ada sanksi tegas, mulai dari teguran hingga pencabutan izin usaha,” tegasnya.
Feria juga mengungkapkan bahwa dari hasil pemantauan sementara, terdapat 21 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang harga berasnya masih berada di atas HET. Dari jumlah itu, empat daerah tercatat mengalami kenaikan harga di atas lima persen, yakni Kabupaten Jepara, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Kendal.
Selain fokus pada pengawasan harga, Satgas Pangan juga mengantisipasi potensi penimbunan beras. “Satreskrim di masing-masing Polres sudah kami arahkan untuk menghimpun informasi dan melakukan langkah-langkah pencegahan agar stok tetap stabil,” ujarnya.
Feria menambahkan, hingga pertengahan Oktober 2025, penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Jawa Tengah telah mencapai sekitar 29 ribu ton melalui jaringan distribusi Bulog. Upaya ini diharapkan mampu menjaga ketersediaan beras sekaligus menekan lonjakan harga di pasaran.
“Kami berharap langkah terpadu antara kepolisian, pemerintah daerah, dan instansi terkait ini dapat menstabilkan harga beras di pasar serta menjamin masyarakat memperoleh beras dengan harga dan mutu yang sesuai ketentuan,” tandasnya. (jn02)
