Kisah Rayhan, Juara Penghafal Kitab Aqidatul Awam yang Bikin Bangga Jawa Tengah
UNGARAN, JATENGNOW.COM – Pada peringatan Hari Amal Bhakti ke-79 Kementerian Agama di Halaman Kantor Kemenag Kabupaten Semarang, seorang bocah berusia 6 tahun, Rayhan Bagus Muwafiq, berhasil menarik perhatian publik. Rayhan, yang dengan tenang dan percaya diri berdiri di deretan para penerima penghargaan, berhasil meraih juara pertama dalam lomba penghafalan kitab Nadhom Aqidatul Awam tingkat Jawa Tengah 2024. Dia menerima piagam penghargaan dari Bupati Semarang Ngesti Nugraha dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Semarang Ta’yinul Biri Bagus Nugroho.
Ayah Rayhan, Izzudin, yang juga seorang guru madrasah, mengungkapkan bahwa bakat Rayhan dalam membaca dan menghafal sudah terlihat sejak usia dini.
“Rayhan sudah bisa membaca huruf Arab sejak pra-TK. Di bawah bimbingan saya, kemampuan menghafalnya semakin berkembang,” ujar Izzudin.
Rayhan berhasil menjadi juara pertama dalam lomba yang digelar dalam rangka peringatan 100 tahun Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Mojo, Kediri, mengalahkan peserta lainnya yang sebagian besar adalah siswa SMP.
Sayangnya, meskipun Rayhan hafal dan dapat meneruskan hafalan dengan baik di tingkat nasional, ia belum beruntung menjadi juara.
“Lafalnya dinilai belum sempurna karena struktur giginya masih dalam tahap pertumbuhan,” tambah Izzudin.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Semarang Ngesti Nugraha yang membacakan sambutan tertulis Menteri Agama Nazarudin Umar menekankan pentingnya Kementerian Agama dalam menjadi contoh dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi, dengan seruan, “Beranilah menjadi benar meskipun sendirian.”
Selain itu, dalam peringatan tersebut juga diberikan penghargaan kepada ASN berprestasi, penyerahan sertifikat halal untuk 10 pelaku usaha kecil dan menengah, serta bantuan kepada 100 pemulung di TPA Blondo, Bawen.
Sementara itu, di Kabupaten Jepara, upacara serupa dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Jepara dengan penekanan pentingnya kerukunan umat beragama dan peran Kementerian Agama dalam merawat toleransi di Indonesia. (jn02)