Lahan Calon Sekolah Rakyat di Wonogiri Disurvei Kementerian PU, Ditargetkan Tampung 1.000 Siswa Tidak Mampu

Lahan Calon Sekolah Rakyat di Wonogiri Disurvei Kementerian PU, Ditargetkan Tampung 1.000 Siswa Tidak Mampu (JatengNOW/Dok)
WONOGIRI, JATENGNOW.COM – Rencana pendirian Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Wonogiri terus menunjukkan progres. Sebuah lahan seluas 7,6 hektare di Desa Semolarto, Kecamatan Giriwoyo, Kamis (12/6/2025), telah disurvei oleh tim gabungan dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) RI.
Survei tersebut merupakan tindak lanjut dari usulan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Wonogiri, setelah lokasi yang diambil dari lahan bekas Taman Selomoyo lolos tahap seleksi awal. Total lahan Taman Selomoyo sendiri seluas 33 hektare, namun hanya 7,6 hektare yang dialokasikan untuk pembangunan sekolah tersebut.
“Survei dilakukan untuk mengukur luas lahan, memeriksa kontur tanah, serta menentukan batas-batas luarnya. Hasilnya akan menjadi bahan kajian lanjutan bagi Kementerian PU,” jelas Kabid Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Wonogiri, Arief Budi Nugroho.
Menurut Arief, Dinsos masih menunggu hasil kajian teknis yang akan menentukan kelayakan lahan untuk pendirian sekolah. Sekolah Rakyat ini nantinya ditujukan bagi siswa tidak mampu dari berbagai jenjang pendidikan.
“Rencananya Sekolah Rakyat bisa menampung hingga 1.000 siswa. Nantinya akan ada enam rombel SD, 12 rombel SMP, dan 12 rombel SMA, termasuk sistem boarding school atau asrama yang sepenuhnya gratis,” paparnya.
Lebih lanjut, Arief juga berharap agar Sekolah Rakyat ini dapat mencakup jenjang SMK. Menurutnya, keberadaan SMK sangat penting bagi siswa dari keluarga kurang mampu agar mereka memiliki keterampilan siap kerja bila tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
Adapun estimasi biaya pendirian sekolah tersebut mencapai Rp110 miliar. Sekitar Rp80 miliar akan digunakan untuk pembangunan fisik, sementara Rp30 miliar lainnya dialokasikan untuk pengadaan perabot dan mebel sekolah.
Pemerintah Kabupaten Wonogiri berharap pembangunan Sekolah Rakyat ini dapat memberikan akses pendidikan yang lebih luas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, sekaligus memperkuat pemerataan pendidikan di daerah. (jn02)