Lalu Lintas Hewan Ternak Luar Daerah Jadi Penyebab Penyebaran PMK di Solo

0
WhatsApp-Image-2025-01-09-at-15.03.04_65548f3f

Ilustrasi | Lalu Lintas Hewan Ternak Luar Daerah Jadi Penyebab Penyebaran PMK di Solo

SOLO, JATENGNOW.COM — Lalu lintas hewan ternak dari luar daerah menjadi salah satu faktor utama penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Solo. Lima sapi di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, menjadi kasus terbaru PMK di wilayah ini, yang disebut sebagai daerah langganan terjangkit setiap tahunnya.

“Di Mojosongo hampir setiap tahun ada kasus PMK. Penyebabnya, lalu lintas hewan ternak, terutama yang sering dimasukkan oleh pedagang dari luar daerah. Penyakit ini sangat mudah menular,” jelas Kepala Bidang Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Solo, Agus Sasmito, Rabu (8/1/2025).

Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, sapi yang masuk ke Solo harus melewati pemeriksaan ketat di Rumah Potong Hewan (RPH). Agus menambahkan, pengawasan di RPH menjadi langkah utama untuk mendeteksi dan mencegah hewan yang terjangkit PMK masuk ke pasar.

“Sebagian besar sapi hidup yang masuk ke Solo diperiksa di RPH. Pemeriksaan dan pengetatan pengawasan dilakukan sebelum sapi dipotong,” ungkapnya.

Gejala PMK pada sapi umumnya berupa keluarnya air liur berlebih, penurunan nafsu makan, dan tubuh yang lemah. Namun, Agus mengungkapkan adanya perubahan pola gejala di mana sejumlah sapi mati mendadak tanpa menunjukkan tanda-tanda PMK.

“Kami juga menghadapi kasus sapi mati mendadak tanpa gejala PMK yang biasa. Di Solo belum ada kejadian ini, tetapi kami tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan pola penyakit atau mutasi virus,” katanya.

Agus menjelaskan, penyebab kematian mendadak pada sapi kemungkinan besar terkait kurangnya vaksinasi, asupan nutrisi yang tidak memadai, atau lingkungan yang buruk.

DKPP Solo saat ini terus memantau sapi-sapi yang terindikasi PMK, termasuk memberikan suntikan pengobatan untuk memperbaiki kondisi hewan. Agus memastikan bahwa sapi yang dirawat menunjukkan kemajuan signifikan.

“Setelah dua kali injeksi dan monitoring selama seminggu, sapi-sapi ini sudah mulai membaik. Nafsu makannya kembali, tubuhnya yang dulu pucat kini terlihat lebih segar,” tambahnya.

DKPP mengimbau para peternak untuk menjaga kebersihan kandang dan mematuhi prosedur vaksinasi demi mengurangi risiko penyebaran PMK di Solo. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *