Maxim Indonesia Tanggapi Kasus Order Fiktif oleh Mantan Karyawan di Klaten

0

Tersangka Muhammad Dwi Septyantono saat ditanya Wakasat Reskrim Polresta Surakarta, AKP Sudarmianto (kanan) (JatengNOW/Dok)

SOLO, JATENGNOW.COM – Penyedia layanan transportasi daring, Maxim Indonesia, memberikan tanggapan resmi terkait kasus orderan fiktif yang dilakukan oleh mantan karyawannya di Klaten. Melalui pernyataan tertulis yang diterima pada Kamis (14/11/2024), Maxim menegaskan bahwa tindakan tersebut melanggar peraturan perusahaan dan hukum yang berlaku.

Dalam kasus ini, mantan karyawan berinisial MDS dilaporkan melakukan 11 kali orderan fiktif, dengan rincian 4 orderan diterima pengemudi namun dibatalkan, dan 7 lainnya tidak mendapatkan pengemudi sama sekali. Tindakan ini diklaim menyebabkan penurunan pesanan hingga 50 persen oleh pelapor.

Namun, Public Relations Specialist Maxim Indonesia, Yuan Ifdal Khoir, menyatakan bahwa kasus tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap penurunan pesanan atau reputasi layanan perusahaan.

“Kami menilai bahwa penurunan order lebih kompleks dan tidak sepenuhnya disebabkan oleh kasus ini,” jelas Yuan.

Maxim Indonesia menjelaskan bahwa MDS telah mengupayakan penyelesaian melalui mediasi bersama komunitas pengemudi Gocar di Klaten pada 22 Mei 2024. Dalam pertemuan tersebut, MDS memberikan klarifikasi, menyampaikan permintaan maaf, serta menawarkan ganti rugi. Mediasi berakhir dengan kesepakatan damai antara kedua belah pihak.

Maxim juga membantah tuduhan bahwa MDS memprovokasi pengemudi untuk melakukan aksi protes.

Maxim menegaskan komitmennya untuk menciptakan persaingan yang sehat dalam industri transportasi daring. Masyarakat diimbau menggunakan layanan transportasi online secara etis dan menghindari praktik orderan fiktif.

Operasional Maxim di Klaten juga disebut tidak terganggu oleh kasus ini, dengan pengemudi tetap bekerja normal dan layanan dapat diakses seperti biasa.

“Kami berharap proses hukum berjalan adil dan transparan. Maxim terus mendukung terciptanya lingkungan bisnis yang profesional di sektor e-hailing,” pungkas Yuan.

Maxim Indonesia berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menjaga etika dan profesionalitas dalam bisnis transportasi daring di Indonesia. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *