Menbud Fadli Zon Resmikan Panggung Sanggabuwono dan Museum Keraton Solo

0
WhatsApp Image 2025-12-16 at 20.42.27_a1fc2b83

Menbud Fadli Zon Resmikan Panggung Sanggabuwono dan Museum Keraton Solo (JatengNOW/Dok)

SOLO, JATENGNOW.COM – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, meresmikan Panggung Sanggabuwono dan Museum Keraton Solo usai proses revitalisasi. Peresmian digelar di Bangsal Semorokoto, Kompleks Keraton Solo, Selasa (16/12/2025) petang.

Fadli Zon tiba di Keraton Solo sekitar pukul 18.10 WIB. Ia didampingi Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan Restu Gunawan serta Wali Kota Solo Respati Ardi. Dari pihak Keraton Solo, hadir Mahamenteri KGPA Tedjowulan, Paku Buwono XIV Mangkubumi, GRAy Koes Moertiyah Wandansari, serta Tim Lima Revitalisasi Panggung Sanggabuwono dan Museum Keraton Solo.

Dalam sambutannya, Fadli Zon menegaskan bahwa peresmian ini tidak sekadar menandai selesainya pembangunan fisik, melainkan juga menjadi upaya menjaga ingatan kolektif bangsa melalui pelestarian warisan budaya.

“Kita berkumpul hari ini di jantung Kota Surakarta, di tengah pusaran sejarah dan keagungan budaya yang tidak lekang oleh waktu. Peresmian Panggung Sanggabuwono ini bukan hanya tentang bangunan fisik, tetapi juga perjalanan sejarah panjang yang menjadi bagian dari ingatan kolektif bangsa,” ujar Fadli Zon.

Ia menjelaskan, Panggung Sanggabuwono yang dibangun pada masa Paku Buwono XIII pernah menjadi salah satu bangunan tertinggi di Pulau Jawa. Sejak 2017, bangunan tersebut bersama Kompleks Keraton Surakarta telah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional.

“Panggung Sanggabuwono ini pernah menjadi bangunan tertinggi di Jawa. Kompleks Keraton Surakarta merupakan bagian dari warisan budaya bangsa dan telah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional sejak 2017,” jelasnya.

Selain meresmikan Panggung Sanggabuwono, Fadli Zon juga meresmikan revitalisasi tata pamer Museum Keraton Solo. Revitalisasi tersebut mencakup penataan ulang display artefak, benda-benda budaya, serta koleksi museum agar memenuhi standar permuseuman modern.

“Tata pamer Museum Keraton direkonstruksi dengan menampilkan artefak dan koleksi budaya sesuai standar museum, mulai dari pencahayaan, temperatur, hingga pewarnaan. Harapannya, masyarakat yang berkunjung dapat memperoleh informasi yang utuh dan narasi sejarah yang jelas,” paparnya.

Sementara itu, Mahamenteri KGPA Tedjowulan menyampaikan bahwa proses revitalisasi dilakukan berdasarkan arahan Menteri Kebudayaan dengan membentuk tim internal yang disebut Tim Lima.

“Di awal tahun ini, sesuai arahan Menteri Kebudayaan, kami membentuk Tim Lima yang beranggotakan KGPA Tedjowulan, almarhum Sri Susuhunan Pakubuwana XIII, dan GRAy Koes Moertiyah Wandansari, untuk mengawal proses revitalisasi,” ungkapnya.

KGPA Tedjowulan juga menyampaikan masih terdapat sejumlah area di dalam Keraton Solo yang membutuhkan penanganan khusus ke depan.

“Masih banyak tempat yang memerlukan perhatian, seperti Ndalem Ageng, Keraton Kilen, Bandengan, dan Keputren. Kami berharap Bapak Menteri dapat berkenan meninjau lokasi-lokasi tersebut,” pungkasnya.

Peresmian ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam pelestarian budaya sekaligus meningkatkan daya tarik Museum Keraton Solo sebagai pusat edukasi sejarah dan kebudayaan bagi masyarakat luas. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *