Menelusuri Jejak Budaya di Pulau Nyamuk Karimunjawa: Makam Wali, Cungkup Misterius, dan Tradisi Gotong Royong

0

Penamaan Pulau Nyamuk ini juga ada beberapa versi. Ada yang menyebut Nyamuk ini kepanjangan dari “Nyantri Mukti”, atau yang berarti murid berbakti kepada gurunya.

Menelusuri Jejak Budaya di Pulau Nyamuk Karimunjawa: Makam Wali, Cungkup Misterius, dan Tradisi Gotong Royong. (jatengNOW/Ardiansyah)

KARIMUNJAWA, JATENGNOW.COM – Tim dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara menginventarisasi potensi Cagar Budaya dan Obyek Pemajuan Kebudayaan (OPK) di Desa Nyamuk, Karimunjawa. Di pulau kecil ini, tersimpan kisah sejarah dan tradisi yang menarik untuk ditelusuri.

Kegiatan inventarisasi ini dilaksanakan selama dua hari, Sabtu dan Minggu, 8-9 Juni 2024. Tim melaksanakan inventarisasi dengan mendatangi obyek secara langsung dan menggali informasi dari masyarakat.

Hal ini selaras dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Ini sekaligus membuktikan pemerintah memiliki perhatian khusus terhadap upaya-upaya peningkatan kebudayaan di Indonesia, termasuk di Karimunjawa.

“Ini dalam rangka memperkuat basis data kebudayaan,” ungkap Subkord Bidang Sejarah dan Kepurbakalaan Lia Supardianik, Minggu 9 Juni 2024.

Salah satu ODCB yang ditemukan adalah Makam Sumur Wali, tempat peristirahatan terakhir Syekh Abdullah, penyebar agama Islam di Pulau Nyamuk.

Di samping makamnya, terdapat pula sumur yang diyakini keramat dan sering dikunjungi untuk berdoa dan memohon kesembuhan.

“Banyak mereka yang mempunyai nazar di sini. Ketika terksbulkan menggelar syukuran atau doa pada hari Senin dan Kamis,” ujar Muazis, Petinggi (kepala desa) Desa Nyamuk kepada jatengNOW.

Makam Sumur Wali ini juga diadakan haul setiap tanggal 10 Suro. Biasanya masyarakat berbondong-bondong untuk melaksanakan acara selamatan di tempat ini.

Selain itu, tim juga menemukan cungkup (gundukan) batu berbentuk stupa yang masih diselimuti misteri. Konon, cungkup ini sudah ada sejak lama dan dirawat oleh masyarakat, namun asal-usulnya masih belum diketahui.

“Sejak saya belum lahir ini sudah ada dan dirawat oleh masyarakat. Namun ssyang tidak ada yang tau asal usul cungkup ini,” imbuh Muazis.

Menelusuri Jejak Budaya di Pulau Nyamuk Karimunjawa: Makam Wali, Cungkup Misterius, dan Tradisi Gotong Royong. (jatengNOW/Ardiansyah)

Pulau Nyamuk tak hanya menyimpan peninggalan sejarah, tetapi juga tradisi dan budaya yang unik. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan adalah “lombanan”, “barikan”, “haul Mbah Sumur Wali”, dan “sedekah bumi”. Semangat gotong royong juga masih kental terlihat, seperti saat tradisi “menurunkan kapal ke laut” yang dilakukan secara bersama-sama oleh warga.

Menelusuri Jejak Sejarah Pulau Nyamuk

Menurut petinggi Muazis, penamaan Pulau Nyamuk ini juga ada beberapa versi. Ada yang menyebut Nyamuk ini kepanjangan dari “Nyantri Mukti”, atau yang berarti murid berbakti kepada gurunya.

Nama “Nyamuk” memiliki beberapa versi asal-usulnya. Ada yang menyebutnya sebagai kependekan dari “Nyantri Mukti”, yang berarti murid berbakti kepada guru.

Ada pula yang mengatakan bahwa nama ini berasal dari bentuk pulau yang kecil seperti nyamuk saat dilihat dari kejauhan. Versi lain menyebutkan bahwa dulunya pulau ini adalah rawa yang banyak nyamuk.

Selain obyek yang diduga cagar budaya, Desa Nyamuk ini mempunyai berbagai tradisi yang perlu dilestarikan. Antara lain lombanan, barikan, haul Mbah Sumur Wali, hingga sedekah bumi. Salah satu wujud kegotong-royongan warga masih sangat kental. Terlihat saat tradisi menurunkan kapal ke laut.

“Warga dengan sukarela bergotong royong menarik kapal ke laut,” tutur Muazis.

Inventarisasi ODCB dan OPK di Desa Nyamuk merupakan langkah penting untuk menjaga dan melestarikan budaya di pulau ini.

Dengan mengetahui potensi yang ada, upaya pelestarian dan pengembangan budaya dapat dilakukan dengan lebih terarah.

Pulau Nyamuk menawarkan pesona wisata budaya yang unik dan menarik. Bagi para pecinta sejarah dan budaya, pulau ini menjadi destinasi yang wajib dikunjungi. Keindahan alamnya yang masih alami semakin menambah daya tarik Pulau Nyamuk. (KS04)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *