Menpora dan Wagub Jateng Buka Kejurnas Panahan Junior di Kudus, 876 Atlet dari 28 Provinsi Berlaga

Menpora dan Wagub Jateng Buka Kejurnas Panahan Junior di Kudus, 876 Atlet dari 28 Provinsi Berlaga (JatengNOW/Dok)
KUDUS, JATENGNOW.COM – Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panahan Junior MilkLife Archery Challenge resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Ario Bimo Nandito Ariotedjo (Dito) di Supersoccer Arena, Kabupaten Kudus, Sabtu (28/6/2025).
Ajang bergengsi ini diikuti oleh 876 atlet muda dari 28 provinsi di Indonesia dan berlangsung selama sembilan hari, mulai 27 Juni hingga 5 Juli 2025. Penyelenggaraan tahun ini menjadi edisi terbesar sepanjang sejarah Kejurnas Panahan Junior, termasuk dengan tambahan kategori baru untuk usia di bawah 10 tahun (U-10).
Wakil Gubernur Taj Yasin menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan Kejurnas ini sebagai bentuk konkret pembinaan olahraga panahan yang dimulai sejak usia dini.
“Ini menunjukkan keseriusan kita untuk cabang olahraga panahan, agar lebih masif lagi pembinaannya,” ujar Taj Yasin.
Ia berharap, keikutsertaan para atlet muda dari berbagai daerah akan menjadi pemicu semangat khususnya bagi atlet panahan asal Jawa Tengah untuk terus meningkatkan prestasi.
Ketua Umum PB Perpani, Arsjad Rasjid, menegaskan bahwa Jawa Tengah kembali dipercaya menjadi tuan rumah Kejurnas Panahan setelah 29 tahun. Ia menyebut edisi kali ini sebagai yang paling lengkap dari sisi kelompok umur.
“Terlengkap dari segi kelompok umur, bahkan di bawah 10 tahun. Ini membangun ekosistem pembinaan nasional,” terang Arsjad.
Kejurnas ini mempertandingkan empat kelompok usia: U-18, U-15, U-13, dan U-10. Total peserta terbagi dalam tiga divisi, yakni 442 atlet di divisi Standar Nasional, 221 atlet di divisi Recurve, dan 213 atlet di divisi Compound. Untuk pertama kalinya, Kejurnas ini juga akan memberikan gelar juara umum, lengkap dengan trofi dan uang pembinaan.
Arsjad juga menyoroti kehadiran 11 atlet dari Papua Tengah yang menempuh perjalanan panjang untuk mengikuti kejuaraan ini, didukung penuh oleh orang tua mereka yang menyusul menggunakan kapal laut.
Menpora Dito menekankan pentingnya penyelenggaraan Kejurnas Panahan Junior sebagai hasil kolaborasi antara federasi dan sektor swasta dalam mendukung pembinaan atlet muda.
“Cabang olahraga panahan selalu menjadi andalan Indonesia di Olimpiade. Pembinaan dan pemerataan menjadi kunci agar kita bisa terus melahirkan atlet berprestasi di kancah nasional dan internasional,” kata Dito.
Menurutnya, penyelenggaraan di Kudus sekaligus menjadi bentuk pengembangan sport tourism, yang turut menggerakkan sektor lain seperti UMKM dan perhotelan.
“Saya rasa ini merupakan suatu kekhususan dan spesial dari Kudus, sebagai destinasi untuk sport tourism. Dampaknya tidak hanya prestasi olahraga, tapi juga perekonomian lokal,” ujar Dito.
Dua atlet muda asal Jawa Tengah, Deeva Earlyta Arsyfa (KU-13) dan Hilma Adelya (KU-18), mengaku optimistis menghadapi Kejurnas tahun ini. Mereka menargetkan menjadi juara di kandang sendiri.
“Harapannya nanti fokus, tembakannya bisa grouping dan lebih tenang,” kata Hilma, menjelang pertandingan.
Kejurnas Panahan Junior MilkLife Archery Challenge 2025 di Kudus tidak hanya menjadi ajang pencarian bibit unggul, tetapi juga perayaan semangat olahraga dan kolaborasi lintas sektor dalam membangun prestasi olahraga nasional dari usia dini. (jn002)