MMT Penolak Anarkisme Terpasang di Sudut Kota, Solo Tegaskan Aspirasi Damai

MMT Penolak Anarkisme Terpasang di Sudut Kota, Solo Tegaskan Aspirasi Damai (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Masyarakat Kota Solo menunjukkan komitmen menolak segala bentuk anarkisme yang dapat mengganggu ketertiban umum. Penolakan ini diwujudkan dengan pemasangan MMT berisi pesan damai di berbagai titik strategis kota.
Gerakan Warga Solo (GWS) yang digagas Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, disambut positif masyarakat. Gerakan ini dibentuk secara berjenjang mulai dari tingkat RT, RW, hingga kelurahan. Tulisan pada MMT antara lain berbunyi, “Kami Warga Solo Menentang Berbagai Bentuk Perusakan dan Penjarahan di Kota Solo (GWS)” serta “Sampaikan Aspirasi Tanpa Anarki”.
Pascakerusuhan demo yang sempat terjadi, warga bersama pemerintah dan kepolisian bergotong royong memulihkan kondisi kota. Sumarni, warga Laweyan, menilai pesan tersebut menjadi pengingat penting bagi masyarakat. Ia juga turut serta dalam kerja bakti membersihkan fasilitas umum.
“Niki kerja bakti membersihkan fasilitas umum pascakerusuhan demo kemarin. Ini kolaborasi dari Pemkot, lingkungan sekitar, dan Kepolisian. Harapannya Kota Solo kembali pulih, kondusif, dan ke depan tidak ada lagi tindakan anarkis seperti kemarin. Semoga Kota Solo semakin aman, damai, dan masyarakatnya sejahtera,” ujarnya.
Ketua RT 3 RW 4 Karangasem, Dayat, juga mengapresiasi program GWS. Menurutnya, kehadiran gerakan ini membuat masyarakat lebih percaya diri menjaga lingkungan bersama-sama.
“Kami sebagai warga merasakan manfaat dari Gerakan Warga Solo. Dengan adanya GWS, masyarakat tidak lagi merasa sendiri. Ada kebersamaan untuk menjaga lingkungan agar tetap aman,” ungkapnya.
Selain itu, Wali Kota Respati Ardi bersama Wakil Wali Kota Astrid Widayani memimpin kerja bakti massal di kawasan Gladak. Kegiatan ini melibatkan perangkat daerah, petugas kebersihan, relawan, serta warga sekitar untuk membersihkan sampah, coretan, dan material sisa kerusuhan.
Respati menegaskan bahwa kerja bakti bukan hanya sekadar membersihkan kota, tetapi juga memperkuat persatuan.
“Semangat gotong royong ini menunjukkan bahwa Solo adalah kota yang kuat dan peduli saling bergotong royong untuk kota yang aman dan nyaman,” tegasnya.
Melalui pemasangan MMT dan keterlibatan masyarakat dalam GWS, warga Solo menegaskan sikap menolak anarkisme. Aspirasi damai diyakini akan lebih didengar dan mencerminkan budaya Solo yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan. (jn02)