Museum Kartini Buka Akses Gratis hingga Awal 2026, Dorong Masyarakat Kenali Warisan Sang Emansipator
Museum Kartini Buka Akses Gratis hingga Awal 2026, Dorong Masyarakat Kenali Warisan Sang Emansipator (JatengNOW/Dok)
JEPARA, JATENGNOW.COM – Pemerintah Kabupaten Jepara membuka Museum Kartini secara gratis bagi masyarakat hingga 1 Januari 2026. Kebijakan ini diberlakukan untuk memberi kesempatan luas kepada publik menikmati tampilan baru museum yang kini menyajikan informasi tentang RA Kartini secara lebih lengkap, modern, dan terstruktur.
Museum Kartini yang berada di kompleks Pendopo Kabupaten Jepara tersebut baru saja diresmikan Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, pada Sabtu (15/11/2025). Sehari setelahnya, Bupati Jepara Witiarso Utomo menetapkan pembebasan biaya masuk sebagai bagian dari upaya mengenalkan kembali museum kepada masyarakat.
Bupati Witiarso menyampaikan bahwa museum dapat dikunjungi setiap hari pada pukul 13.00–17.00 WIB selama masa pembukaan gratis. Ia berharap momentum ini dimanfaatkan warga Jepara maupun wisatawan dari luar daerah untuk lebih mengenal sosok Kartini.
“Mulai hari ini sampai 1 Januari 2026, Museum Kartini dibuka gratis dari pukul 13.00 sampai 17.00 WIB. Kami ingin masyarakat dari berbagai daerah bisa menikmati dan mengenal lebih dekat warisan Kartini,” ujar Bupati Witiarso seusai rapat koordinasi di Gedung Shima, Senin (17/11/2025).
Museum Kartini kini memiliki lima zonasi utama yang memuat sejarah dan perjalanan hidup RA Kartini. Zona Geografis Jepara berada di sisi Peringgitan, zona Keluarga Kartini di Ruang Tamu, zona Terbit Terang Pemikiran Kartini di Ruang Tengah, zona Kartini Berkesenian di Ruang Pingitan, serta zona Interaksi Pengunjung di Serambi Belakang Pendopo.
Menurut Bupati Witiarso, pengembangan Museum Kartini ke depan akan diarahkan melalui partisipasi masyarakat dan dunia usaha. Ia menegaskan bahwa pembangunan fisik dan pemutakhiran koleksi lebih baik tidak bergantung pada APBD.
“Membangun museum Kartini ke depan kalau bisa tanpa APBD. Kita harus bangga merawat peninggalan Kartini dengan kekuatan masyarakat Jepara sendiri,” tegasnya.
Meski demikian, digitalisasi museum tetap dimungkinkan menggunakan APBD. Pemerintah daerah juga tengah menyiapkan desain resmi merchandise Museum Kartini yang ditargetkan mulai dipasarkan pada 2026 sebagai penunjang pendanaan non-APBD sekaligus memperkuat identitas museum.
Bupati berharap Museum Kartini dapat menjadi ikon baru Jepara yang mampu menarik wisatawan, memperkaya literasi sejarah, serta membangkitkan kembali kecintaan masyarakat terhadap museum daerah.
Dengan tampilan yang lebih modern dan narasi sejarah yang disusun lebih mendalam, Museum Kartini diharapkan menjadi ruang edukasi sekaligus destinasi budaya yang merepresentasikan nilai perjuangan RA Kartini bagi generasi masa kini. (jn02)
