NPC Indonesia Luncurkan Program ‘Mendobrak Batas’ untuk Regenerasi Atlet Disabilitas

0

Senny Marbun (tengah) didampingi Sekertaris NPCI Rima Ferdianto (Kanan) saat ditemui awak media di kantor NPCI, Solo (7/1/2025) (JatengNOW/Kevin Rama)

SOLO, JATENGNOW.COM – National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) meluncurkan program baru bertajuk Mendobrak Batas sebagai bagian dari upaya regenerasi atlet disabilitas. Program ini bertujuan menjaring bakat muda penyandang disabilitas di seluruh Indonesia, guna mempersiapkan atlet berprestasi menghadapi Paralimpiade Los Angeles 2028 dan event olahraga internasional lainnya.

Wasekjen National Paralympic Committe (NPCIndonesia Rima Ferdianto, menegaskan bahwa regenerasi atlet menjadi prioritas. Hal ini merujuk pada evaluasi Paralimpiade Paris 2024 dan melihat potensi kompetitor, seperti Thailand, yang memiliki lapisan atlet muda yang kuat.

“Kita tidak boleh hanya fokus pada pembinaan atlet mapan. Melalui program Mendobrak Batas, kami ingin mengidentifikasi calon atlet muda berbakat, memberi ruang bagi mereka untuk berkembang, dan membangun fondasi kuat untuk prestasi masa depan,” ujar Rima, Selasa (7/1/2025).

Dalam program ini, NPCI akan menyelenggarakan festival pencarian bakat yang bersifat pembibitan, bukan kompetisi. Penyandang disabilitas usia muda akan diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi dan pelatihan awal.

Ketua Umum NPCI, Senny Marbun, menjelaskan bahwa seluruh provinsi di Indonesia akan dilibatkan. Setiap daerah diminta mengumpulkan masyarakat disabilitas untuk diseleksi lebih lanjut oleh NPCI.

“Kami akan memberikan dana sebesar Rp100 juta untuk setiap provinsi, agar proses seleksi berjalan lancar. Dana ini digunakan untuk transportasi, akomodasi, dan kebutuhan para peserta selama seleksi,” ungkap Senny.

Menurut Senny, regenerasi atlet sangat penting mengingat persaingan olahraga semakin ketat. “Indonesia tidak boleh puas dengan hanya meraih satu atau dua medali emas. Kita negara besar dan harus berani berinvestasi pada atlet muda, meski hasilnya tidak langsung terlihat,” tegasnya.

Senny juga menekankan pentingnya pembinaan berbasis level, yaitu membagi pelatihan berdasarkan kelompok prestasi (Grade 1 dan Grade 2) untuk meningkatkan efisiensi dan tanggung jawab pelatih.

Sebagai bagian dari persiapan menuju ajang World Ability Sport Games pada September 2025, NPCI akan memanfaatkan fasilitas Pusat Pelatihan Paralimpik Indonesia (PPPI) di Delingan, Karanganyar, yang akan segera diresmikan Presiden Prabowo.

“Pelatnas di PPPI akan dimulai pada Februari 2025. Fasilitas ini dirancang untuk mendukung persiapan atlet secara maksimal dengan infrastruktur modern,” kata Senny.

Dengan langkah-langkah ini, NPCI berharap dapat mencetak atlet disabilitas muda yang mampu bersaing di ajang internasional, sekaligus menjadikan olahraga sebagai medium pemberdayaan masyarakat disabilitas di Indonesia. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *