Pemkot Semarang Percepat Perbaikan Armada Sampah untuk Tuntaskan Persoalan Kebersihan

Pemkot Semarang Percepat Perbaikan Armada Sampah untuk Tuntaskan Persoalan Kebersihan (JatengNOW | LensaSemarang/Dok)
SEMARANG, JATENGNOW.COM – Pemerintah Kota Semarang terus berupaya menuntaskan persoalan sampah dengan melakukan langkah cepat, termasuk perbaikan armada pengangkut sampah yang mengalami kerusakan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Arwita Mawarti, mengkonfirmasi bahwa salah satu truk sampah yang terekam dalam sebuah video Instagram memang milik Pemkot Semarang.
“Benar (milik Pemkot Semarang). Kontainer langsung kami tarik dan masukkan ke bengkel untuk memperbaiki plat dinding yang bolong. Kami akan mengganti pelatnya,” kata Arwita, seperti dilansir dari Lensasemarang.com.
Arwita menjelaskan bahwa perbaikan armada sampah yang rusak menjadi langkah yang lebih efektif untuk memastikan layanan pengangkutan sampah tetap berjalan dengan baik. Proses perbaikan diperkirakan memakan waktu sekitar satu pekan, lebih cepat dibandingkan dengan menunggu pengadaan truk baru yang bisa memakan waktu hingga dua bulan.
“Pengadaannya bulan Juni mendatang. Karena prosesnya tidak bisa cepat, makanya kami perbaiki terlebih dahulu,” lanjut Arwita.
Terkait armada sampah yang dimiliki, Arwita menyebutkan bahwa DLH Kota Semarang memiliki total 421 truk pengangkut sampah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 170 unit mengalami kerusakan, baik ringan, sedang, maupun berat. Ia mengungkapkan bahwa kontainer yang rusak berat umumnya sudah berusia lebih dari lima tahun.
“Kontainer yang rusak berat rata-rata telah berusia lebih dari lima tahun. Kami merencanakan peremajaan sebanyak 44 unit sebesar Rp2,5 miliar melalui APBD 2025,” terangnya.
Selain mengandalkan anggaran APBD, DLH Kota Semarang juga berupaya menggalang dukungan dari pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Program ini bertujuan untuk melibatkan perusahaan dalam upaya menjaga kebersihan dan lingkungan Kota Semarang.
Namun, hingga saat ini, bantuan dari perusahaan lebih banyak berupa tempat pilah sampah dan gerobak. Belum ada perusahaan yang memberikan dukungan dalam bentuk truk sampah baru, mengingat biaya untuk satu kontainer sampah yang baru bisa mencapai sekitar Rp60 juta.
“Kami tentu berharap perusahaan bisa tergerak untuk berpartisipasi membangun Kota Semarang. Di samping itu, kami berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, termasuk berusaha secepat mungkin mengembalikan seluruh truk ke kondisi normal agar gangguan layanan bisa segera diatasi,” tutup Arwita. (jn02)