Pemkot Surakarta Luncurkan Rumah Siap Kerja dan Kartu Layak Kerja, Siapkan Pekerja Migran Tanpa Biaya

0
WhatsApp Image 2025-05-19 at 18.43.40_d3ee7100

Pemkot Surakarta Luncurkan Rumah Siap Kerja dan Kartu Layak Kerja, Siapkan Pekerja Migran Tanpa Biaya (JatengNOW/Dok)

SOLO, JATENGNOW.COM – Pemerintah Kota Surakarta resmi meluncurkan Rumah Siap Kerja di Kantor Dinas Tenaga Kerja, Senin (19/5/2025), sebagai bagian dari strategi menurunkan angka pengangguran dan menyiapkan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan adaptif. Acara ini dihadiri Wali Kota Respati Ardi, Wakil Wali Kota Astrid Widayani, Ketua DPRD, hingga perwakilan mitra strategis termasuk BP3MI dan Rumah Siap Kerja Jakarta.

Dalam sambutannya, Wali Kota Respati Ardi menekankan pentingnya membangun kerangka utama dunia kerja sejak dini, terlebih menghadapi bonus demografi tahun 2030. Menurutnya, jika tidak disiapkan secara matang, tingginya pengangguran bisa memicu persoalan sosial hingga kriminalitas.

“Ini saatnya seluruh OPD bergerak bersama. Saya kawal langsung Asta Cita Presiden Prabowo, terutama visi penciptaan lapangan kerja,” ujar Respati.

Rumah Siap Kerja dirancang sebagai pusat layanan ketenagakerjaan terpadu, meliputi penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri, pelatihan vokasi dan kewirausahaan, kelas persiapan kerja, konsultasi PHK, bursa kerja online, hingga layanan konsultasi hubungan industrial.

Sebagai pelengkap ekosistem tersebut, Pemkot juga meluncurkan Kartu Layak Kerja (KLK) yang berfungsi sebagai alat verifikasi dan pelindungan bagi pencari kerja maupun pemberi kerja. KLK akan menjadi syarat integritas tenaga kerja, dan dapat dicabut jika ditemukan pelanggaran oleh pemegang kartu.

“Kartu ini untuk mencegah praktik penahanan ijazah, serta memastikan pekerja dan pengusaha sama-sama terlindungi. Jika ada pekerja yang melanggar, bisa dilaporkan, dan kartunya kami cabut,” jelas Respati.

Untuk mendukung ekspansi tenaga kerja ke luar negeri, Respati menegaskan komitmennya memfasilitasi calon pekerja migran Indonesia (CPMI) tanpa biaya. Ia menyebut kerja sama dengan Bank Jateng dan BRI untuk pembiayaan talangan, memastikan tidak ada pungutan dalam proses keberangkatan.

“Kerja di luar negeri 0 rupiah. Jangan percaya LPK abal-abal. Semua informasi bisa diakses lewat Disnaker. Ini bagian dari pelaksanaan visi Presiden, terutama penciptaan lapangan kerja,” tegasnya.

Wali kota juga mendorong para kader kelurahan menjadi penggerak semangat kerja di masyarakat, termasuk membuka peluang kerja ke luar negeri seperti Jepang, China, dan negara-negara dengan skema working holiday visa. Bahkan, lulusan SMP dapat ikut program kejar paket C agar memenuhi syarat ke luar negeri.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Surakarta, Widyastuti Pratiwiningsih, menjelaskan bahwa angka pengangguran terbuka di Solo masih berada di angka 4,61% atau sekitar 13.200 orang. Ia optimistis program ini mampu menekan angka tersebut hingga di bawah 4 persen.

Selain itu, Rumah Siap Kerja juga didesain inklusif, dengan membuka peluang kerja bagi penyandang disabilitas. Respati menyebut telah menyalurkan sejumlah tenaga kerja disabilitas ke industri seperti kedai kopi di Solo. Ia juga menjanjikan insentif pajak bagi pelaku usaha yang bersedia mempekerjakan penyandang disabilitas produktif.

“Relaksasi pajak akan diberikan bagi pengusaha yang mau merekrut kelompok disabilitas. Kita ingin semua kelompok masyarakat mendapatkan peluang yang sama,” tutupnya. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *