Peringati Hari Jadi ke-476, Pemkab Jepara Gelar Kirab Budaya dan Prosesi Buka Luwur Ratu Kalinyamat

0
WhatsApp Image 2025-04-09 at 17.51.23_bfebad3f

Peringati Hari Jadi ke-476, Pemkab Jepara Gelar Kirab Budaya dan Prosesi Buka Luwur Ratu Kalinyamat (JatengNOW/Nurcahyo)

JEPARA, JATENGNOW.COM — Pemerintah Kabupaten Jepara menggelar kirab budaya dan prosesi buka luwur sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Jepara yang ke-476. Acara tradisi tahunan ini berlangsung meriah dan menyedot perhatian ribuan warga yang memadati area sekitar Pendapa Kartini hingga sepanjang Jalan Kartini.

Kirab budaya menjadi pembuka prosesi spiritual dan budaya berupa penggantian kain penutup (luwur) makam tokoh sejarah Jepara, Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin. Prosesi dimulai dari Pendapa Kabupaten dengan penyerahan luwur baru oleh Bupati Jepara, H. Witiarso Utomo, yang kemudian dibawa menuju Komplek Pemakaman Masjid Mantingan, Kecamatan Tahunan.

Sebelum kirab dimulai, rangkaian acara dibuka dengan pertunjukan tarian kolosal yang menggambarkan semangat perjuangan Ratu Kalinyamat—tokoh perempuan pejuang dari masa lampau yang dikenal gigih mempertahankan kedaulatan maritim Jepara pada abad ke-16.

“Tadi kita menyaksikan tarian perjuangan Ratu Kalinyamat, dan setelah itu kita bersama-sama berjalan menuju Mantingan untuk prosesi pemasangan luwur di makam beliau dan Sultan Hadlirin,” ujar Bupati Witiarso.

Dalam sambutannya, Bupati juga mengajak masyarakat Jepara untuk meneladani nilai-nilai kepahlawanan yang diwariskan oleh Ratu Kalinyamat. Menurutnya, semangat keberanian, keteguhan, dan kecintaan terhadap tanah air yang ditunjukkan sang ratu perlu dihidupkan kembali dalam konteks pembangunan Jepara masa kini.

“Semangat perjuangan Ratu Kalinyamat adalah inspirasi bagi kita semua. Di era modern ini, perjuangan itu bisa kita wujudkan dalam bentuk kerja nyata membangun Jepara yang lebih baik,” ungkapnya.

Witiarso juga menyampaikan harapannya untuk kemajuan Jepara di masa mendatang, seraya menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan daerah yang “mulus, makmur, dan religius”.

Kirab budaya dan buka luwur ini menjadi bukti bahwa tradisi dan nilai-nilai sejarah tetap hidup di tengah masyarakat Jepara. Tak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh leluhur, kegiatan ini juga mempererat ikatan kebudayaan antargenerasi sekaligus memperkuat identitas daerah yang dikenal sebagai kota ukir tersebut. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *