Pertumbuhan Ekonomi Jateng Tembus 5,28 Persen, Gubernur Luthfi Dorong Kolaborasi dan Investasi

0
WhatsApp Image 2025-08-05 at 18.22.30_58666705

Pertumbuhan Ekonomi Jateng Tembus 5,28 Persen, Gubernur Luthfi Dorong Kolaborasi dan Investasi (JatengNOW/Dok. Pemprov Jateng)

SEMARANG, JATENGNOW.COM – Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan II tahun 2025 tercatat sebesar 5,28 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan nasional yang mencapai 5,12 persen, dan juga meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,93 persen. Data tersebut dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Agustus 2025.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menilai capaian ini merupakan hasil dari kerja kolaboratif lintas sektor dan wilayah. Ia menekankan pentingnya memperkuat pola collaborative government untuk menjaga sekaligus meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di provinsi ini.

“Kita lakukan collaborative government, ini tidak hanya sektoral wilayah kita. Kita sudah menumbuhkan ekonomi baru di masing-masing eks karesidenan. Ekonomi baru itu kita tumbuhkan secara bersama-sama, tidak bisa hanya satu wilayah,” ujar Ahmad Luthfi usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Selasa (5/8/2025).

Ia mencontohkan hasil kolaborasi tersebut melalui kegiatan Soloraya Great Sale 2025. Sepanjang Juli 2025, kegiatan ini mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp10,7 triliun dengan frekuensi transaksi sebanyak 5,4 juta. Menurutnya, pola ini akan diterapkan juga di wilayah lain di Jateng.

Selain kolaborasi internal, Pemprov Jateng juga mendorong kerja sama luar negeri melalui program sister province dan sister city dengan beberapa negara seperti China, Malaka, dan Singapura. “Kita jadikan investasi di wilayah kita itu betul-betul menarik bagi negara lain,” tambahnya.

BPS mencatat sejumlah sektor di Jawa Tengah mengalami pertumbuhan signifikan, seperti sektor Informasi dan Komunikasi yang tumbuh 9,97 persen, Jasa lainnya 9,86 persen, serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 9,42 persen.

Sementara itu, empat sektor dominan yang menyumbang pertumbuhan positif yakni: Industri Pengolahan (4,47 persen), Perdagangan Besar dan Eceran serta Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (4,56 persen), Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (1,14 persen), serta Konstruksi (8,90 persen).

Sektor lain yang turut bertumbuh antara lain Jasa Perusahaan (7,95 persen), Jasa Pendidikan (7,33 persen), dan Transportasi serta Pergudangan (7,29 persen).

Menurut Gubernur, banyak sektor yang masih perlu digali untuk mendorong daya saing Jateng. Ia menyoroti karakteristik sektor industri di Jateng yang sebagian besar padat karya. “Tenaga kerja kita kompetitif, lahan besar, dan aman. Para investor lebih banyak tertarik ke Jawa Tengah karena sangat kondusif,” ungkapnya.

Di sisi lain, sektor UMKM juga mendapat perhatian serius. Saat ini terdapat sekitar 4,2 juta UMKM di Jawa Tengah yang menjadi tumpuan ekonomi daerah. Gubernur berharap seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah kabupaten/kota, memberi dukungan nyata agar UMKM dapat naik kelas dan lebih berdaya saing. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *