PGRI Jateng Titipkan Nasib Guru Honorer kepada Pasangan Calon Gubernur Ahmad Luthfi dan Gus Yasin

PGRI Jateng Titipkan Nasib Guru Honorer kepada Pasangan Calon Gubernur Ahmad Luthfi dan Gus Yasin (JatengNOW/Dok)
SEMARANG, JATENGNOW.COM – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah menitipkan nasib ribuan guru honorer kepada pasangan Calon Gubernur Ahmad Luthfi dan Calon Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen. Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor PGRI Jateng pada Kamis (17/10/2024), Ketua PGRI Jateng, Dr. Muhdi, menyoroti ketidakpastian nasib guru honorer yang belum diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Muhdi menjelaskan bahwa guru honorer memainkan peran penting, terutama saat pandemi Covid-19, di mana mereka banyak terlibat dalam pembelajaran daring karena keterampilan mereka dalam teknologi. “Banyak guru honorer yang masih belum diangkat menjadi P3K, sementara ini adalah tahun terakhir pemerintah membolehkan penggunaan jasa mereka,” ujar Muhdi.
Dalam kesempatan tersebut, PGRI juga menyampaikan beberapa isu lain terkait pendidikan, seperti tantangan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi, kurikulum yang sering menuai kontroversi, dan kegiatan study tour siswa. Muhdi menegaskan pentingnya peran guru dalam membangun sumber daya manusia (SDM) bangsa, serta berharap peran pendidikan dapat membantu menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah.
Ahmad Luthfi, dalam tanggapannya, mengapresiasi masukan dari PGRI dan menyatakan bahwa salah satu prioritas dalam kampanyenya adalah meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Tengah. “Kami berkomitmen untuk mendukung pendidikan dengan mendata anak-anak putus sekolah dan memberikan mereka prioritas untuk mendapatkan pendidikan gratis,” kata Ahmad Luthfi.
Taj Yasin, atau Gus Yasin, menambahkan bahwa pihaknya akan mengevaluasi data terkait P3K dan guru honorer untuk memastikan kesejahteraan mereka. “Kami akan mencari solusi yang dapat membuat para guru lebih fokus pada tugas mengajar tanpa harus terbebani masalah status kepegawaian,” ungkapnya.
Dengan dukungan PGRI, Ahmad Luthfi dan Gus Yasin berharap dapat memperbaiki kondisi pendidikan di Jawa Tengah, khususnya terkait nasib guru honorer yang telah lama menjadi persoalan utama di sektor pendidikan. (jn02)