Pidato Kebudayaan di Solo, Arief Rosyid Serukan Gerbong Pemuda Menuju Indonesia Emas 2045

0

Muhammad Arief Rosyid Hasan Orator Pidato Kebudayaan di Solo (JatengNOW/Kevin Rama)

SOLO, JATENGNOW.COM – Merial Institute, sebuah lembaga kajian yang fokus pada pembangunan pemuda, menyelenggarakan kegiatan Pidato Kebudayaan dengan tema “Gerbong Pemuda dan Visi Indonesia Emas 2045” di Pendopo Javanologi UNS, Solo.

Sebagai orator, Muhammad Arief Rosyid Hasan atau lebih dikenal dengan Arief Rosyid merupakan, seorang muda, aktivis, doktor, dan pemerhati isu pemuda.

Arief Rosyid menyampaikan pidato yang menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mewujudkan visi Indonesia menjadi Negara Emas pada tahun 2045.

Arief Rosyid, menggunakan metafora “Gerbong Pemuda” sebagai wahana yang akan membawa Indonesia melintasi tantangan dan memasuki masa keemasan.

Visi Indonesia Emas 2045 menjadi fokus utama, di mana pemuda diharapkan menjadi garda terdepan dalam menciptakan perubahan positif.

Mantan komisaris BSI ini mengatakan bahwa pidatonya ini telah berlangsung di tiga kota, termasuk Solo, bertujuan untuk mengingatkan pemuda akan peran penting mereka dalam membangun bangsa.

“Kita ingin mengajak seluruh teman-teman muda di Solo untuk mengingat kembali bahwa kebudayaan itu aktif,” kata Arief.

“Dia (kebudayaan-red) tidak hanya sekedar barang yang pasif atau disaksikan, tapi dia harus menggerakkan anak-anak muda untuk bisa lebih aktif dan partisipatif,” imbuhnya.

Arief Rosyid menekankan pentingnya memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini. Menurutnya, jika bonus demografi ini dapat dioptimalkan, Indonesia akan menjadi negara maju seperti Korea, China, dan Singapura.

Namun, Arief juga mengingatkan bahwa negara-negara tersebut tidak semuanya berhasil memanfaatkan bonus demografi. Contohnya, negara-negara di Timur Tengah yang mengalami “Arab Spring” karena tidak memiliki kanalisasi yang jelas bagi pemuda.

Arief Rosyid mengutip Ki Ageng Ronggowarsito yang mengatakan bahwa penting bagi anak muda untuk memahami masa lalu sebagai pijakan untuk masa kini dan masa depan.

“Kemampuan itu yang kadang-kadang anak-anak muda sekarang lupakan dengan media sosial. Mereka sudah jarang untuk membaca dan berinteraksi dengan para senior” kata Arief.

Pemuda yang menjadi Ketua Umum PB HMI Periode 2013-2015 ini juga mendorong pemuda Solo untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak. Menurutnya, teknologi saat ini sering digunakan untuk hal-hal yang kurang produktif, seperti belanja online dan membaca status orang lain.

“Ke depan, tentu saja dengan media sosial itu, kita mau kirim pesan bahwa media sosial itu adalah alat untuk menyampaikan inspirasi, untuk tidak menyebar kebohongan, tapi untuk menyebar kebaikan,” kata Arief.

Ia juga berpesan agar pemuda Solo menjadi generasi yang aktif, kreatif, dan inovatif. Ia mengajak mereka untuk berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

“Pemuda Solo harus menjadi pelopor dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, mari kita bersama-sama membangun bangsa ini dengan semangat kebangsaan dan gotong royong.” pungkasnya. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *