PMI Kabupaten Temanggung Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana untuk Relawan Desa Siaga

0

PMI Kabupaten Temanggung Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana untuk Relawan Desa Siaga (JatengNOW/Dok)

TEMANGGUNG, JATENGNOW.COM – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Temanggung mengadakan Pelatihan Mitigasi Bencana Desa Siaga Berbasis Masyarakat di Aula Kecamatan Candiroto pada 3-4 September 2024. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan relawan dalam menghadapi bencana di wilayah tersebut.

Iwan Siswanto, Wakil Ketua I Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Temanggung, mengungkapkan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 104 peserta yang berasal dari perwakilan desa di empat kecamatan, yaitu Bejen, Tretep, Wonoboyo, dan Candiroto.

“Kita tidak berharap adanya bencana, namun ketika bencana itu terjadi, tentu kita bisa lebih siap untuk penanganannya,” ujar Iwan.

Iwan menjelaskan bahwa Kabupaten Temanggung memiliki kontur elevasi berkisar antara 20-30 derajat, yang rentan terhadap bencana longsor dan tanah amblas. Oleh karena itu, materi pelatihan difokuskan pada penanganan berbagai jenis bencana, termasuk manajemen dapur umum, serta pola koordinasi dan komunikasi dalam kebencanaan.

“Pelatihannya mencakup sesi indoor dan outdoor. Kami akan memberikan materi tentang alur komunikasi dan koordinasi, serta kebutuhan dalam penanganan bencana. Selain itu, peserta juga akan melakukan praktik langsung, mulai dari penanganan hingga tahap evakuasi,” tambahnya.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari PMI Kabupaten Temanggung, Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Pemadam Kebakaran Temanggung. Dengan keterlibatan berbagai pihak, diharapkan terbentuk jejaring relawan yang efisien dalam komunikasi dan koordinasi di wilayah setempat.

Penjabat (Pj) Bupati Temanggung, Hary Agung Prabowo, memberikan apresiasi atas inisiatif PMI dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Mengingat potensi bencana longsor yang mencapai 60 persen pada musim hujan di beberapa wilayah seperti Candiroto, Bejen, Wonoboyo, dan Tretep, Hary menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat.

“Di Temanggung, konturnya berbukit-bukit, sehingga bencana seperti tanah longsor, angin puting beliung, dan banjir bandang sering terjadi. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat dalam mitigasi bencana sangat penting,” kata Hary.

Hary juga berharap agar dua orang perwakilan dari setiap desa yang ditunjuk sebagai fasilitator dapat menyebarkan pengetahuan yang mereka peroleh kepada masyarakat di lingkungannya.

“Ada tiga hal penting yang akan disampaikan oleh narasumber, yaitu teknik evakuasi, mitigasi risiko bencana, dan langkah-langkah penanggulangan bencana. Saat ini, kegiatan pelatihan baru berjalan di empat kecamatan yang memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi,” pungkas Hary. (jn02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *