Polres Sukoharjo Latih Personel Bahasa Isyarat untuk Tingkatkan Pelayanan Publik Inklusif

0
WhatsApp Image 2025-12-03 at 12.42.18_e4f930da

Polres Sukoharjo Latih Personel Bahasa Isyarat untuk Tingkatkan Pelayanan Publik Inklusif (JatengNOW/Dok)

SUKOHARJO, JATENGNOW.COM – Polres Sukoharjo terus memperkuat kualitas pelayanan publik dengan membekali personel kemampuan dasar bahasa isyarat. Upaya ini dilakukan melalui kegiatan Forum Belajar Bersama (FBB) bertema “Bahasa Isyarat bagi Petugas Pelayanan” yang digelar bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional, Rabu (3/12). Sebanyak 50 personel dari berbagai fungsi dan polsek jajaran mengikuti pelatihan tersebut.

Pelatihan menghadirkan narasumber dari Yayasan GERKATIN (Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia), yaitu Cahyo Setiyono, S.Kom., seorang penyandang tuli yang menjadi pengajar bahasa isyarat, serta Faqih Annisa, M.Pd., sebagai penerjemah. Keduanya memberikan materi langsung dari perspektif komunitas tuli, sehingga personel mendapatkan pembelajaran yang lebih aplikatif.

Kabag SDM Polres Sukoharjo, KOMPOL Tiswanti, menyampaikan bahwa kemampuan bahasa isyarat merupakan kompetensi penting bagi aparat kepolisian. Menurutnya, keterampilan ini bukan sekadar pengetahuan tambahan, tetapi kebutuhan nyata di lapangan ketika berhadapan dengan masyarakat penyandang tuli atau tuna wicara.

“Ketika kita bertugas di lapangan dan bertemu masyarakat penyandang tuli atau tuna wicara, kita tidak perlu panik mencari penerjemah. Dengan kemampuan dasar bahasa isyarat, personel bisa memberikan pelayanan cepat dan tepat,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Polri harus mampu memberikan pelayanan setara bagi seluruh lapisan masyarakat.

Kasat Lantas Polres Sukoharjo, AKP Doohan Octa Prasetya, menambahkan bahwa pelatihan ini sempat direncanakan sebelum Operasi Zebra, namun baru dapat terlaksana pada momentum Hari Disabilitas Internasional. Pelaksanaannya justru memperkuat pesan bahwa pelayanan inklusif menjadi komitmen Polres Sukoharjo.

“Kami ingin personel, khususnya di pelayanan dan lalu lintas, mampu berkomunikasi langsung dengan penyandang tuli. Keahlian ini harus terus dilatih agar semakin baik,” katanya. Ia memastikan pelatihan lanjutan akan dijadwalkan kembali.

Pada sesi inti, Guru Cahyo mengajarkan dasar-dasar Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia), mulai dari alphabet, perkenalan diri, istilah kepolisian seperti korban dan jenis tersangka, hingga kosakata terkait transportasi. Penyampaian dilakukan interaktif dan disertai praktik langsung oleh peserta.

Melalui pelatihan ini, Polres Sukoharjo menunjukkan komitmen untuk menghadirkan pelayanan yang inklusif, responsif, dan humanis. Peningkatan kompetensi personel dalam menghadapi warga difabel menjadi bagian dari langkah Polri memastikan semua masyarakat memperoleh akses layanan yang adil dan bermartabat. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *