Potensi Hoax di Pilkada Solo 2024 Masih Tinggi, Bawaslu Gandeng Milenial untuk Pengawasan

0
hoax 2

Ilustrasi | Hoax (JatengNOW/dok)

SOLO, JATENGNOW.COM – Potensi penyebaran hoax selama Pilkada Solo 2024 masih menjadi perhatian serius Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kota Solo. Ketua Bawaslu Kota Solo, Budi Wahyono, menyatakan bahwa pihaknya akan menggandeng generasi milenial dalam upaya pengawasan, mengingat kelompok inilah yang akan mendominasi pemilih pada Pilkada mendatang.

“Sasaran kami adalah pemilih pemula dan pemilih muda. Dari data yang kami terima, hampir 62 persen pemilih kita berasal dari kategori tersebut,” ujar Budi usai menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif, Selasa (20/08/2024).

Budi menambahkan bahwa generasi milenial lebih paham teknologi dan media sosial, sehingga mereka dapat menjadi perpanjangan tangan Bawaslu dalam mengawasi Pilkada, terutama terkait isu-isu yang muncul di media sosial. “Mereka lebih melek teknologi dan media sosial. Oleh karena itu, kami menggandeng mereka untuk mengawasi Pilkada, terutama di ranah media sosial,” imbuhnya.

Pentingnya peran milenial dalam menjaga integritas dan kredibilitas proses Pilkada juga menjadi fokus Bawaslu. “Saya harap kerja sama antara semua peserta yang hadir dapat mewujudkan Pilkada yang bermartabat dengan pikiran yang kritis,” tegas Budi.

Sementara itu, Pegiat Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Niken Satyawati, mengungkapkan bahwa menjelang Pemilu Februari lalu, dari 2.330 hoax yang dicatat, 1.225 di antaranya terkait dengan pemilu. Hoax tersebut sebagian besar menargetkan pemilih pemula dengan isu-isu seperti ketidaknetralan, yang bertujuan untuk menurunkan partisipasi pemilih milenial.

“Isu-isu tersebut dirancang untuk membuat pemilih pemula ragu datang ke TPS, yang akhirnya bisa menyebabkan golput di kalangan milenial. Ini berpotensi membuat Pemilu gagal, karena pemilih pemula sangat mendominasi,” kata Niken.

Niken juga menekankan pentingnya pemilih pemula untuk lebih cermat dalam menerima informasi yang beredar di media sosial. “Jika ada isu terkait pemilu, konfirmasikan dengan pihak yang berwenang seperti Bawaslu atau KPU yang memiliki informasi akurat terkait hoax yang tersebar di media sosial,” tambahnya. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *