Prestasi Internasional Mengalir, NPC Indonesia Pacu Program “Mendobrak Batas” Cari Atlet Muda Berkualitas

0
Rima Ferdianto

Wasekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto (JatengNOW/Dok. NPCI)

DUBAI, JATENNGNOW.COM – Keberhasilan atlet para angkat berat asal Wonogiri, Imam Nur Shaleh, meraih medali perak pada Asian Youth Para Games 2025 di Dubai, Uni Emirat Arab, menjadi kabar menggembirakan bagi National Paralympic Committee of Indonesia (NPC Indonesia). Torehan tersebut sekaligus menunjukkan efektivitas program pencarian bakat “Mendobrak Batas” yang dijalankan NPC Indonesia sejak Maret lalu.

Imam Nur Shaleh merupakan satu dari lebih 2.600 bibit atlet muda yang teridentifikasi melalui program tersebut. Ia kemudian dipilih NPC Jawa Tengah untuk mengikuti Program Jangka Panjang Atlet Potensial (PJPAP). Meski baru lima bulan menekuni cabang olahraga para angkat berat, progres Shaleh dinilai sangat signifikan hingga akhirnya masuk dalam daftar atlet yang diberangkatkan ke Dubai.

Keputusan itu terbukti tepat setelah Shaleh meraih medali perak pada kelas -54 kilogram putra kategori rookie. Wasekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto, menjelaskan bahwa Shaleh bukan satu-satunya atlet hasil pencarian bakat Mendobrak Batas yang tampil di Dubai. Dari 56 atlet Indonesia yang berlaga, sebanyak 13 di antaranya merupakan hasil pemantauan langsung tim Mendobrak Batas di 19 provinsi.

“Program Mendobrak Batas berhasil mengidentifikasi, diantaranya adalah 13 atlet yang diberangkatkan ke Dubai dan kini membuahkan hasil yang manis. Kita bangga karena dari program identifikasi talenta ini kita menemukan bibit atlet yang berkualitas, bahkan kelasnya bukan nasional lagi tetapi Asia. Sudah ada satu atlet yang berhasil mendapatkan medali perak,” ujar Rima Ferdianto, Kamis (11/12/25).

Hingga kini, NPC Indonesia telah mengidentifikasi lebih dari 2.600 bibit atlet muda dari 19 provinsi. Program tersebut akan diperluas hingga mencakup 35 provinsi yang memiliki kepengurusan NPC. Para pelatih, fisioterapis, dan tim medis akan menyeleksi profil terbaik untuk diarahkan ke cabang olahraga yang sesuai.

Menurut Rima, bakat yang sangat menonjol akan langsung dibina NPC pusat, sementara atlet potensial lainnya akan dibina oleh NPC provinsi agar kemampuan mereka dapat berkembang hingga layak bersaing di level internasional. NPC Indonesia juga berharap prestasi yang diraih Imam Nur Shaleh dapat memotivasi lulusan Mendobrak Batas lain yang baru memulai latihan selama lima bulan terakhir.

Pada hari pertama Asian Youth Para Games 2025, Indonesia mengoleksi satu emas dan dua perak. Medali emas dipersembahkan atlet para renang binaan Sentra Khusus Disabilitas (Skodi), Siti Aisyah. Dua medali perak diraih Imam Nur Shaleh serta atlet para renang asal Bali, I Komang Aditya Pradnyana.

Rima optimistis target perolehan empat emas, delapan perak, dan sepuluh perunggu dapat tercapai, bahkan tidak menutup kemungkinan terlewati. “Kita bersyukur karena peraih medali emas ini awalnya tidak kita targetkan untuk meraih emas, sehingga nanti cabor yang dari awal kita targetkan seperti atletik dan para bulu tangkis bisa menambah pundi-pundi medali emas. Mudah-mudahan kalau medali emasnya bisa lebih dari empat, berarti kita sudah melebihi target,” jelasnya.

Asian Youth Para Games 2025 yang diikuti atlet muda dari 35 negara masih berlangsung hingga Sabtu (13/12/25). Sejumlah atlet hasil pencarian bakat Mendobrak Batas juga turut memperkuat Indonesia di berbagai cabang yang dipertandingkan di Dubai. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *