Program Makan Bergizi Gratis di Batang Disambut Antusias Pelajar
Program Makan Bergizi Gratis di Batang Disambut Antusias Pelajar (JatengNOW/Dok)
BATANG, JATENGNOW.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang memasuki hari ketiga di Batang menuai respons positif dari para pelajar. Selain membantu menghemat uang saku, variasi menu makan siang yang disajikan setiap hari menjadi daya tarik tersendiri.
Salah seorang siswa SMKN 1 Kandeman, Rintania, mengungkapkan bahwa dirinya kini bisa menghemat uang saku hingga 50 persen sejak program MBG diluncurkan.
“Setiap hari saya diberi uang saku Rp20 ribu. Sebelum ada MBG, biasanya hanya sisa Rp5 ribu, sekarang bisa sisa Rp10 ribu,” ujarnya sambil menikmati makan siang, Rabu (15/1/2025).
Meskipun menu MBG dibagikan pada pukul 11.00 WIB, Rintania mengaku tetap membeli camilan di kantin saat istirahat. Ia juga menjelaskan ragam menu yang diterimanya dalam tiga hari terakhir. Hari pertama menyajikan nasi, telur, sayur susu, dan jeruk. Hari kedua menghadirkan nasi, ayam, sayur, dan pisang, sementara hari ketiga berupa nasi, ikan asin, capcai, dan buah salak.
“Soal rasa, hari pertama bumbunya kurang terasa, tapi di hari kedua dan ketiga sudah lebih sedap. Menu paling enak menurut saya hari kedua karena ada ayamnya,” kata Rintania.
Sementara itu, Abel dan Febby, teman sekelasnya, lebih menyukai menu hari ketiga dengan ikan asin dan capcai. Namun, mereka berharap program ini dapat menghadirkan menu kekinian yang lebih menarik bagi generasi muda, seperti rendang atau seblak.
Kepala SMKN 1 Kandeman, Agus Surono, menjelaskan bahwa seluruh menu yang disajikan telah disusun oleh ahli gizi dari Dapur Sehat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Setiap porsi dirancang berdasarkan pedoman Badan Gizi Nasional. Anak-anak tidak bisa memilih menu kekinian karena kandungan nutrisinya telah diatur sesuai kebutuhan mereka,” tegas Agus.
Program MBG ini tidak hanya menjadi solusi pemenuhan gizi bagi pelajar tetapi juga membantu meringankan beban ekonomi orang tua. Antusiasme yang ditunjukkan oleh para siswa menjadi bukti keberhasilan awal program ini di Batang. (jn02)
About Author
