PSSI Masih Bungkam, Polemik Makin Panas! Publik Pertanyakan Safari Politik Exco PSSI dengan Eks Terpidana Mafia Bola
Tangkap layar postingan instagram @garudarevolution.football (JatengNOW/Dok)
SEMARANG, JATENGNOW.COM – Polemik foto anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Khairul Anwar, bersama mantan terpidana kasus mafia bola Johar Lin Eng, memicu kegaduhan publik dan menjadi sorotan luas di media sosial. Hingga Sabtu (29/11/2025), baik Khairul Anwar maupun PSSI pusat belum memberikan pernyataan resmi terkait foto yang beredar tersebut.
Kemunculan foto itu dianggap tidak sensitif terhadap situasi sepak bola nasional yang sedang menghadapi kritik keras, mulai dari performa Timnas hingga persoalan tata kelola federasi. Publik menilai pertemuan itu justru menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen PSSI dalam menjaga integritas serta arah reformasi sepak bola Indonesia.
Sejumlah akun komunitas sepak bola turut menyuarakan keresahan warganet. Akun @lingkar.sepakbola menyebut pertemuan tersebut berpotensi menggerus kepercayaan publik.
“Ketika masyarakat berharap perubahan, yang terjadi malah agenda politik bareng eks Mafia Bola. Rasanya susah percaya kebetulan.”

Akun @garudarevolution.football menilai momentum itu tidak tepat dan mengandung aroma kepentingan politik.
“Udah tau PSSI lagi disorot, masih bisa-bisanya safari politik sama figur yang pernah merusak integritas sepak bola. Minimal bikin langkah yang bikin suporter seneng dulu lah.”
Akun tersebut juga menyinggung dugaan rangkap jabatan.
“Exco mau nyalon jadi Ketua Asprov Jateng juga? Multi role atau gimana ini?”

Sementara itu, akun @forum_wasit_idn mempertanyakan apakah fenomena ini menandai kembalinya praktik mafia bola di Indonesia.
“Mafia bola will comeback? Safari politik ini bikin publik makin bertanya: ke mana arah perbaikan sepak bola kita?”
Hingga kini, diamnya Khairul Anwar dan PSSI membuat ruang spekulasi kian luas. Di berbagai platform digital, mulai dari X, Instagram, hingga TikTok, kelompok suporter, pengamat, dan warganet terus membahas isu tersebut.
Di tengah desakan reformasi dan tuntutan peningkatan profesionalisme, publik berharap federasi memberikan klarifikasi, sikap tegas, dan langkah transparan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap masa depan sepak bola Indonesia. (jn02)
