Purbalingga Siapkan Pemasangan Seismograf untuk Mitigasi Risiko Gempa Bumi

0
image-96

Purbalingga Siapkan Pemasangan Seismograf untuk Mitigasi Risiko Gempa Bumi (JatengNOW/Dok)

PURBALINGGA, JATENGNOW.COM – Purbalingga akan menjadi salah satu dari tiga lokasi di Jawa Tengah yang dipasangi alat sensor pemantauan gempa bumi atau seismograf. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mitigasi risiko gempa bumi dan tsunami di wilayah tersebut. Pemasangan seismograf di Purbalingga dilakukan sebagai bagian dari program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Program (IDRIP), yang bertujuan meningkatkan kecepatan dan akurasi informasi gempa bumi di seluruh Indonesia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Prayitno, menjelaskan bahwa pemasangan seismograf ini didorong oleh kejadian gempa bumi dan tsunami yang sering melanda beberapa wilayah Indonesia, yang menyebabkan kerugian harta benda dan korban jiwa.

“Upaya ini dilakukan untuk menjaga keselamatan masyarakat dan sebagai langkah mitigasi terhadap bahaya gempa bumi dan tsunami,” jelas Prayitno, Rabu (18/9/2024).

Menurut Prayitno, berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hingga tahun 2023 telah dipasang 438 alat seismograf di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2024, Purbalingga terpilih sebagai salah satu dari 48 titik pemasangan di seluruh Indonesia, bersama dengan Sragen dan Kabupaten Semarang di Jawa Tengah.

Lokasi pemasangan di Purbalingga akan dilakukan di Dusun Purwodadi, Desa Cendana, Kecamatan Kutasari. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada kajian teknis yang menunjukkan bahwa daerah tersebut memiliki kondisi batuan keras (hard rock), yang ideal untuk mendeteksi getaran gempa bumi.

“Titik ini berada di lahan milik Pemerintah Kabupaten Purbalingga seluas 231.300 meter persegi, namun area yang digunakan hanya sekitar 10×10 meter persegi,” kata Prayitno.

Selain memenuhi ketentuan teknis terkait kondisi geologis, lokasi ini juga dipilih karena memenuhi sejumlah persyaratan, seperti berada di area terbuka tanpa hambatan, jarak dari jalan utama sekitar 100 meter, akses listrik dan internet, serta jarak dari pemukiman sekitar 30 meter.

Pemasangan shelter dan alat seismograf dijadwalkan dimulai pada akhir September 2024. Sebelumnya, izin lokasi telah dikeluarkan oleh Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Purbalingga pada Juni 2023. Sosialisasi kepada warga terkait pemasangan ini akan dilakukan dalam waktu dekat, dan BPBD Purbalingga telah berkoordinasi dengan BMKG dan Pemerintah Desa Cendana.

Dengan adanya alat seismograf ini, diharapkan informasi gempa bumi di wilayah Purbalingga dapat diperoleh dengan lebih cepat dan akurat, sehingga mitigasi bencana dapat dilakukan lebih efektif untuk melindungi masyarakat dari risiko gempa bumi dan tsunami. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *