Ratusan Sopir Truk Gelar Aksi Mogok di Perbatasan Solo-Karanganyar, Soroti Kebijakan Zero ODOL

0
WhatsApp Image 2025-06-19 at 14.47.04_b0dd8f50

Ratusan Sopir Truk Gelar Aksi Mogok di Perbatasan Solo-Karanganyar, Soroti Kebijakan Zero ODOL (JatengNOW/Dok)

SOLO, JATENGNOW.COM – Ratusan sopir truk dari berbagai daerah yang tergabung dalam 32 komunitas menggelar aksi mogok berkendara di kawasan ring road perbatasan Solo–Karanganyar, Kamis (19/6/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap kebijakan zero ODOL (Over Dimension Over Loading) yang dinilai merugikan para sopir logistik kelas menengah ke bawah.

Dalam aksi itu, para sopir memarkirkan truk mereka di bahu jalan sepanjang jalur ring road dan memasang spanduk bertuliskan tuntutan-tuntutan mereka. Beberapa spanduk mencantumkan kalimat seperti “Pray for driver se-Indonesia”, serta desakan untuk merevisi UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), menolak diskriminasi dalam penindakan ODOL, dan meminta perlindungan hukum serta pemberantasan pungli dan premanisme di jalan.

Massa mulai berkumpul sejak pukul 09.00 WIB, dan mulai menyuarakan aspirasinya sekitar pukul 12.00 WIB. Dalam orasinya, para sopir juga memutar musik dari sound system yang dipasang di atas truk-truk mereka.

Koordinator lapangan aksi, Kristiyanto dari Paguyuban Manunggal Sopir Solo (PMSS), menegaskan bahwa protes ini merupakan bentuk solidaritas sopir-sopir di berbagai wilayah yang terdampak penerapan kebijakan zero ODOL. Menurutnya, kebijakan tersebut belum disosialisasikan secara merata dan penerapannya dinilai tebang pilih.

“Kalau memang zero ODOL untuk keselamatan dan jalan rusak, harusnya semua truk ditindak, jangan hanya yang kecil. Faktanya, angka kecelakaan paling banyak dari sepeda motor dan kerusakan jalan tidak hanya disebabkan oleh truk,” ujarnya di lokasi.

Kristiyanto juga menyebut bahwa jika kebijakan ini diterapkan penuh, akan berdampak serius pada penghasilan sopir dan berpotensi menaikkan biaya logistik serta harga barang. Ia khawatir, banyak sopir kehilangan pekerjaan akibat truk mereka tidak lagi bisa beroperasi.

“Kami harap pemerintah duduk bersama sopir, pengusaha, dan stakeholder lain sebelum kebijakan diberlakukan. Bukan hanya uji kir, tapi kebijakan yang jelas dan adil,” tambahnya.

Menanggapi aksi tersebut, Kasat Lantas Polres Karanganyar, AKP Agista Ryan Mulyanto, yang hadir di lokasi menyampaikan bahwa seluruh aspirasi dari para sopir akan disampaikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Semua masukan akan kami tampung dan teruskan ke pimpinan di tingkat atas. Saat ini kita masih dalam tahap sosialisasi zero ODOL hingga 1 Juli 2025,” kata AKP Agista.

Ia juga memastikan bahwa lalu lintas tetap terkendali selama aksi berlangsung berkat pengaturan dari petugas di lapangan. Penindakan terhadap truk ODOL baru akan diberlakukan penuh usai masa sosialisasi selesai.

Pihak kepolisian berharap adanya koordinasi lebih lanjut antara pemerintah dan pelaku logistik guna menemukan solusi yang tidak merugikan semua pihak. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *