Relawan Cinta Kami untuk Boyolali Kirim Karangan Bunga ke Kantor Partai, Semangati Jaga Marwah Demokrasi
BOYOLALI, JATENGNOW.COM – Relawan Cinta Kami untuk Boyolali menunjukkan apresiasi mereka terhadap semangat perubahan di Kabupaten Boyolali dengan mengirimkan tiga karangan bunga. Karangan bunga tersebut dikirimkan ke kantor DPC Partai Gerindra Boyolali, DPC PKB Boyolali, dan DPD Golkar Boyolali, sebagai tanda penghargaan dan semangat menjaga demokrasi.
“Terima kasih telah menjaga asa perubahan di Boyolali,” demikian bunyi tulisan pada karangan bunga tersebut. Pesan ini sekaligus menjadi pengingat dan penyemangat bagi partai-partai tersebut untuk tetap berkomitmen pada makna sejati demokrasi.
Menjelang Pilkada serentak 2024, momen ini menjadi peluang bagi masyarakat Boyolali untuk meraih kehidupan yang lebih baik. Ketua Relawan Cinta Kami untuk Boyolali, Muhammad Fajar Sidik, menekankan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh warga Boyolali.
“Kami ingin adanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat di Boyolali. Ada 22 kecamatan, namun belum semua merasakan dampak dan peningkatan ekonomi yang merata,” ujarnya.
Fajar, begitu sapaan akrabnya, menyatakan bahwa para relawan dari berbagai kalangan masyarakat Boyolali telah bertekad bulat untuk bersinergi membangun Boyolali.
“Saat ini banyak orang yang merasa terjajah secara mental untuk melangkah. Daripada salah atau beda pendapat, mereka memilih diam. Kita harus berpikir obyektif dan kritis agar Boyolali kembali tersenyum,” kata Fajar.
Untuk mengembalikan makna sejati demokrasi, relawan Cinta Kami untuk Boyolali mendorong Agus Irawan, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), menjadi calon Bupati Boyolali dalam Pilkada mendatang.
“Kami melihat sosok Agus Irawan, dengan latar belakang ASN, dapat memahami perbaikan yang diperlukan di Boyolali. Selain itu, beliau juga berlatar belakang pengusaha, sehingga kami berharap dapat membawa kemajuan bagi UMKM seperti tembaga, kuningan, tembakau, dan kopi Boyolali,” jelas Fajar.
Kehadiran Agus Irawan dalam bursa calon bupati diharapkan dapat mengembalikan makna demokrasi di Boyolali, di mana suara rakyat harus didengarkan dan dijadikan bahan pertimbangan penting.
“Demokrasi di Boyolali sebelumnya agak tertutup. Perlawanan hampir tidak ada karena semua ‘bisa dikondisikan’ oleh oknum tertentu. Itu yang ingin kita ubah, karena dalam berdemokrasi, ide dan gagasan perlu dikeluarkan,” tegas Fajar.
“Masyarakat seharusnya dapat menyuarakan pendapat dan pandangan tanpa intimidasi. Sehingga masyarakat kembali berdemokrasi, tidak merasa terintimidasi atau terhambat,” lanjutnya.
Diketahui, tiga partai, yakni Gerindra, PKB, dan Golkar, telah menandatangani kesepakatan untuk mengusung koalisi perubahan di Boyolali. Hal ini menjadi dasar bagi relawan Cinta Kami untuk Boyolali memberikan apresiasi dalam menjaga asa perubahan di Kota Susu itu. (jn02)