Rembang Wellness Festival 2025 Meriahkan HKN ke-61, Ratusan Warga Padati Alun-Alun dan Museum RA Kartini
Rembang Wellness Festival 2025 Meriahkan HKN ke-61, Ratusan Warga Padati Alun-Alun dan Museum RA Kartini (JatengNOW/Dok)
REMBANG, JATENGNOW.COM – Suasana Alun-Alun Rembang hingga kawasan Museum RA Kartini pada Minggu pagi (16/11/2025) tampak lebih meriah dari biasanya. Ratusan warga bersama tenaga kesehatan dari berbagai profesi tumpah ruah mengikuti rangkaian kegiatan Rembang Wellness Festival 2025 yang digelar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 dan Hari Bakti Dokter Nasional ke-75.
Kegiatan diawali dengan senam zumba bersama Bupati Rembang, H. Harno, dan Ketua TP PKK Kabupaten, Hj. Musringah Harno, di Alun-Alun Rembang. Antusiasme peserta terlihat tinggi sebelum rangkaian acara dilanjutkan ke halaman Museum RA Kartini yang diisi penampilan tenaga kesehatan, mulai dari sosialisasi pertolongan pertama medis, drama edukatif hingga hiburan musik.
Di sepanjang Jalan Gatot Subroto, berbagai profesi tenaga kesehatan dan rumah sakit membuka stand layanan. Bupati dan masyarakat berkesempatan mencoba langsung layanan kesehatan yang disediakan, termasuk konsultasi kesehatan dan pemeriksaan sederhana.
Bupati Rembang, Harno, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Rembang Wellness Festival. Menurutnya, acara ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, mulai dari edukasi kesehatan hingga pelayanan langsung di lapangan.
“Banyak layanan kesehatan, macam-macam UMKM, dan pengenalan layanan kesehatan. Termasuk tadi disosialisasikan cara menangani hal-hal viral, terutama jantung dan lain sebagainya, karena bisa terjadi kapan saja,” jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofii, menjelaskan bahwa konsep wellness dipilih untuk menegaskan bahwa kesehatan bukan hanya bebas penyakit, tetapi kondisi tubuh, pikiran, emosi, sosial, dan spiritual yang berada dalam keseimbangan terbaik.
“Kesehatan adalah situasi menyeluruh. Melalui festival ini, kami menghadirkan wujud wellness secara nyata,” ujarnya.
Festival menghadirkan beragam aktivitas seperti senam massal, skrining kesehatan, donor darah, edukasi tuberkulosis, demo Bantuan Hidup Dasar (BLS), talkshow, coaching clinic, serta stan UMKM yang menawarkan produk sehat dan ramah lingkungan. Pendekatan kreatif tersebut menghadirkan edukasi kesehatan yang lebih menyenangkan dan mudah diterima masyarakat.
Kemeriahan acara semakin lengkap dengan keterlibatan 19 organisasi profesi kesehatan yang memberikan pelayanan dan edukasi langsung kepada pengunjung. Kolaborasi lintas profesi ini menjadi bukti bahwa pelayanan kesehatan tidak berjalan sendiri, tetapi membutuhkan sinergi antar tenaga kesehatan.
Tingginya antusiasme masyarakat membuat Pemerintah Kabupaten Rembang dan para pemangku kepentingan mempertimbangkan festival ini menjadi agenda rutin tahunan. Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal gerakan kesehatan daerah yang inklusif dan berkelanjutan. (jn02)
