Resmikan Desalinasi di Demak, Ahmad Luthfi Pastikan Warga Banjarsari Tak Lagi Krisis Air Bersih

0
WhatsApp Image 2025-09-30 at 17.14.09_61610ba0

Resmikan Desalinasi di Demak, Ahmad Luthfi Pastikan Warga Banjarsari Tak Lagi Krisis Air Bersih (JattengNOW/Dok)

DEMAK, JATENGNOW.COM – Warga Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, kini bisa bernapas lega. Kebutuhan air bersih yang selama ini menjadi persoalan, akhirnya terjawab dengan hadirnya program desalinasi hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Universitas Diponegoro (Undip).

Peresmian pemanfaatan desalinasi ini dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, didampingi Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dan Ketua TP PKK Jateng Nawal Arafah, Selasa (30/9/2025). Turut hadir Bupati Demak Eisti’anah serta Rektor Undip Prof. Dr. Suharnomo.

Salah seorang warga, Siti Nurjanah, mengaku sangat terbantu. Selama ini ia harus membeli air bersih di luar desa dengan harga lebih mahal. “Ini sangat membantu buat masyarakat. Harganya juga tidak terlalu tinggi, rasanya nikmat banget. Dulu susah dapat air bersih untuk minum, PAM juga sering macet. Sekarang dekat untuk dapat air bersih untuk minum dan masak,” tuturnya.

Pengelolaan desalinasi diserahkan kepada Kelompok Pengelola Sarana Prasarana Air Minum Sanitasi (KPSPAMS) Banjarsari Bergerak. Ketua KPSPAMS, Ahmad Bahrudin, menyebut operasional dimulai sejak Agustus 2025. Sebulan pertama warga mendapat layanan gratis, sebelum akhirnya ditetapkan biaya Rp3.000–Rp4.000 per galon untuk menutup biaya operasional.

“Setelah selesai pembangunan, kami informasikan ke warga untuk uji coba. Hasil laboratorium menunjukkan TDS bagus, PH juga layak, dan air ini sangat baik untuk dikonsumsi,” jelasnya.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyampaikan, fasilitas ini merupakan satu dari empat titik desalinasi yang dibangun Pemprov Jateng bersama Undip. Tiga titik lain berada di Brebes, Pekalongan, dan Pati.

“Di Demak ini bisa memberikan kontribusi hampir 2.000 warga atau satu desa dengan harapan kesehatan masyarakat terjamin dan kebutuhan dasar air minum terpenuhi. Ini kerja kolaboratif antara Pemprov, Undip, dan pemkab/pemkot,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa kebutuhan air bersih menjadi indikator penting dalam menekan angka kemiskinan dan stunting. “Implikasi kemiskinan di antaranya sehat dan kebutuhan dasar terpenuhi. Ini salah satu faktor agar masyarakat terjamin kebutuhan air bersih di wilayah kita,” tandas Ahmad Luthfi.

Untuk meringankan biaya operasional, Pemprov Jateng juga menyiapkan bantuan solar panel agar beban listrik bisa ditekan. Dengan begitu, program desalinasi tidak hanya berkelanjutan tetapi juga mampu menjangkau lebih banyak warga. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *