Respati Dorong Pembangunan Shelter Kereta Api di UNS, Dukung Pengembangan Solo Timur

Respati Dorong Pembangunan Shelter Kereta Api di UNS, Dukung Pengembangan Solo Timur (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM – Pemerintah Kota Surakarta bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Semarang, dan Universitas Sebelas Maret (UNS) menjajaki pembangunan shelter atau halte pemberhentian kereta api baru di kawasan kampus UNS, Solo. Rencana ini dibahas dalam rapat yang digelar Selasa (20/5/2025), dipimpin langsung oleh Wali Kota Surakarta, Respati Ardi.
Pembangunan shelter tersebut ditujukan sebagai upaya meningkatkan aksesibilitas transportasi publik di wilayah Solo bagian timur. Shelter nantinya akan menjadi titik pemberhentian baru bagi Kereta Rel Listrik (KRL) Solo–Yogyakarta serta KA Bandara Adi Soemarmo (Bias) yang menghubungkan Madiun–Solo Balapan–Bandara Adi Soemarmo.
“Kita lagi bahas perencanaan pemberhentian baru di UNS, jadi UNS salah satu PTN Top 10 di Indonesia. Ini dirasa perlu dibuat shelter pemberhentian kereta jarak pendek di Solo bagian timur, jadi wisatawan dari Madiun, Yogyakarta bisa masuk dari sini,” ungkap Wali Kota Respati dalam rapat tersebut.
Pihak PT KAI menyambut positif kerja sama lintas institusi ini. Kepala Daerah Operasi 6 Yogyakarta, Bambang Respationo, menyampaikan bahwa rencana ini merupakan bagian dari pengembangan layanan kereta api komuter sekaligus dukungan terhadap pusat-pusat pendidikan dan pertumbuhan ekonomi lokal.
“Rencana ini merupakan bagian dari upaya kami memperluas jangkauan layanan kereta api komuter di wilayah Solo dan sekitarnya. Selain itu, ini juga bentuk dukungan terhadap pengembangan kawasan pendidikan dan ekonomi lokal,” jelasnya.
UNS pun menyatakan kesiapannya dalam mendukung pembangunan shelter, termasuk penyediaan lahan parkir serta dukungan teknis lain. Kehadiran shelter ini dinilai akan memperkuat peran kampus sebagai pusat transit dan pengembangan kawasan terpadu.
Proyek ini masih dalam tahap perencanaan awal. Saat ini tengah dilakukan kajian teknis, termasuk analisis dampak lingkungan serta perencanaan integrasi shelter dengan jaringan transportasi lain di Kota Solo. Pemerintah berharap pembangunan shelter dapat menjadi langkah strategis dalam pengembangan wilayah Solo Timur serta meningkatkan mobilitas masyarakat secara berkelanjutan. (jn02)