Respons Teguh Prakosa Usai Dua Kader PDIP Dukung Rival di Pilkada Solo
SOLO, JATENGNOW.COM – Calon Wali Kota Solo Teguh Prakosa menanggapi pernyataan dua kader PDIP, Ginda Ferachriawan dan Wawanto, yang mengalihkan dukungan mereka kepada pasangan calon lain dalam Pilkada Solo 2024. Menurut Teguh, ia tidak mempermasalahkan keputusan kedua kader tersebut untuk mendukung calon dari partai lain.
“Saya kira kalau Mas Ginda, Wawanto, kalau mereka tidak merasa lahir dari PDIP, ya silahkan saja. Tetapi realita mereka pernah lahir dari PDIP,” ujar Teguh saat ditemui di sela-sela kampanye, Selasa (12/11/2024).
Ia menambahkan bahwa meskipun keduanya pernah menjadi bagian dari PDIP, mereka kini bebas memilih dukungan mereka.
Teguh, yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPC PDIP Solo, lebih menekankan pada sikap jantan dalam menghadapi perbedaan.
“Partai tidak akan ngondeli (menahan-red). Kalau jantan malah datang ke DPC mengembalikan kartu anggota, kalau itu jantan langsung membawa medianya sekalian,” jelas Teguh.
Menurutnya, tindakan seperti itu akan menunjukkan keberanian dan lebih baik daripada mendukung calon dari luar partai tanpa memberikan penjelasan yang jelas.
Teguh juga menyampaikan bahwa meski Ginda dan Wawanto memiliki peran di PDIP, mereka belum memberikan kontribusi besar pada pembangunan Kota Solo.
“Apa yang sudah mereka perjuangkan untuk partai, belum ada. Saya baru sebagian kecil, saya jadi ketua DPRD belum bisa menyumbangkan apapun,” ujarnya.
Teguh menilai Pilkada lebih berfokus pada pemilihan sosok pemimpin yang dipercayai oleh rakyat, bukan semata-mata memilih berdasarkan partai.
Ketika ditanya mengenai apakah dukungan yang diberikan oleh Ginda dan Wawanto melanggar aturan partai, Teguh mengungkapkan bahwa pelanggaran tersebut sudah terjadi sejak lama.
“Diemong kayak apa to polah e, PDIP itu anaknya banyak bukan hanya satu atau dua,” ujar Teguh.
Ia menekankan bahwa kehilangan satu atau dua kader bukanlah masalah besar bagi partai, yang memiliki ribuan anggota lainnya.
Teguh juga mengingatkan bahwa meskipun kedua mantan kader tersebut kini mendukung paslon lain, mereka tetap tak bisa melupakan PDIP sebagai partai yang telah membesarkan mereka.
“Partai tidak merasa kehilangan. Sadar atau tidak sadar mereka itu pernah lahir dari PDIP,” tambah Teguh.
Menutup pernyataannya, Teguh menyatakan bahwa PDIP akan terus bekerja untuk meraih kebijakan yang sesuai dengan arahan partai, dan tetap fokus pada kesejahteraan rakyat Solo.
“Gusti mboten sare, wong nandur bakale ngunduh. Tandurane Bu Mege becik kok dengan mengkader partai dan beliau tidak minta apa-apa,” tandas Teguh. (jn02)