RS Indriati Solo Baru Hadirkan Layanan PET Scan Pertama di Jateng, Perkuat Diagnostik Kesehatan Berbasis Teknologi Nuklir

Alat PET Scan di RS Indriati Solo Baru (JatengNOW/Kevin Rama)
SUKOHARJO, JATENGNOW.COM – Rumah Sakit Indriati Solo Baru meresmikan fasilitas Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler yang dilengkapi dengan teknologi PET Scan (Positron Emission Tomography) pertama di Jawa Tengah. Kehadiran fasilitas ini menandai langkah penting dalam penguatan layanan diagnostik medis berteknologi tinggi di wilayah tersebut.
Peresmian dilakukan di Instalasi Kedokteran Nuklir RS Indriati Solo Baru, dihadiri oleh jajaran pimpinan rumah sakit, tenaga medis spesialis, serta mitra teknologi kesehatan. Direktur RS Indriati Solo Baru, dr. William Tanoyo, M.Kes, menyatakan bahwa pengoperasian fasilitas ini merupakan bentuk komitmen rumah sakit untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang lebih cepat, akurat, dan terjangkau.
“Kami tidak hanya meluncurkan alat, tetapi membawa harapan baru bagi masyarakat. Layanan PET Scan ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan layanan kesehatan berteknologi tinggi yang lebih dekat, lebih cepat, dan lebih terjangkau untuk seluruh rakyat Indonesia,” ujar dr. William Tanoyo.
PET Scan merupakan perangkat pencitraan medis canggih yang digunakan untuk mendeteksi dan memantau penyakit seperti kanker, gangguan jantung, dan kondisi neurologis. Alat ini bekerja dengan memberikan gambaran detail terhadap aktivitas metabolik sel dalam tubuh, memungkinkan diagnosis yang lebih dini dan tepat.
Fasilitas di RS Indriati Solo Baru menggunakan sistem Biograph Horizon™ dari Siemens Healthineers. Teknologi ini menawarkan kualitas gambar yang tinggi, dosis radiasi yang lebih rendah, serta kemampuan Time-of-Flight yang mempercepat proses diagnosis.
“Dengan teknologi ini, proses diagnosis kanker dapat dilakukan secara lebih dini, sehingga penanganan kanker dapat dilakukan lebih cepat dan menyelamatkan lebih banyak nyawa,” jelas dr. Andreas Lim, Sp.KN-TM, FANMB, dokter spesialis kedokteran nuklir teranostik molekuler.
Sebelum hadirnya fasilitas ini, akses terhadap layanan PET Scan di Indonesia masih terbatas. Banyak pasien harus bepergian ke kota-kota besar atau bahkan ke luar negeri seperti Malaysia dan Singapura untuk mendapatkan layanan serupa. Hal ini kerap menimbulkan beban biaya dan emosional bagi pasien dan keluarga.
Langkah RS Indriati Solo Baru menghadirkan teknologi ini di Jawa Tengah dinilai sebagai terobosan yang memperpendek jarak antara kebutuhan pasien dan akses layanan medis berstandar internasional.
“Langkah RS Indriati Solo Baru adalah bentuk nyata transformasi layanan kesehatan di Indonesia. Kami merasa terhormat bisa bekerja sama dan membawa teknologi PET-CT scan terkini, sekaligus membuka akses dan harapan baru untuk seluruh lapisan masyarakat,” ujar Mr. Alfred Fahringer, Presiden Direktur Siemens Healthineers Indonesia.
Dengan beroperasinya fasilitas ini, RS Indriati Solo Baru berharap dapat menjadi pusat layanan diagnostik rujukan bagi masyarakat tidak hanya di Jawa Tengah, tetapi juga wilayah lain di Indonesia. Upaya ini sejalan dengan visi rumah sakit untuk terus bekerja demi Indonesia yang lebih sehat. (jn02)