Seribu Pelajar SMA Ikuti Bimbingan Remaja Usia Sekolah Plus untuk Cegah Nikah Dini

0

BRUS+ bertema "Siapkan Masa Depanmu, Rencanakan Nikahmu", Minggu (7/1/2023) (JatengNOW/Dok. Kemenag RI)

JAKARTA, JATENGNOW.COM – Seribu pelajar SMA se-Jabodetabek mengikuti Bimbingan Remaja Usia Sekolah Plus (BRUS+) di Jakarta, Minggu (7/1/2024). Kegiatan ini, menjadi bagian acara Devotion X (Dev-X) yang digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.

Acara bertema “Siapkan Masa Depanmu, Rencanakan Nikahmu” itu menghadirkan narasumber sejumlah selebritis seperti komika Arafah Arianti, Zaskia Adya Mecca, pendakwah Habib Ja’far, dan Instruktur BRUS Kemenag, Paman Dodo.

Kepala Subdirektorat Bina Keluarga Sakinah Kemenag, Agus Suryo Suripto, mengatakan, BRUS+ merupakan salah satu program Kementerian Agama untuk mencegah nikah dini. Ini, sekaligus menjadi sarana edukasi penyiapan karakter dan kepribadian remaja untuk menghadapi kehidupan.

Suryo menyampaikan, edukasi ini penting untuk menyiapkan generasi emas 2045. Ada dua aspek penting yang perlu dipersiapkan sebelum menikah, yaitu kesadaran dalam mengelola diri dan penguatan keagamaan.

“Pertama, persiapkan masa depan dengan membangun kesadaran dalam pengelolaan diri, setiap remaja mempunyai potensi diri harus bisa dikembangkan. Generasi muda punya masa depan yang harus diperjuangkan. Kedua, perkuat pendidikan agama, karena agama merupakan benteng dari pergaulan dan lingkungan sosial yang tidak baik,” tegasnya.

Sementara itu, pendakwah Habib Ja’far mengatakan, pernikahan seharusnya dilakukan karena kesiapan, bukan karena dorongan nafsu belaka. Ia menekankan bahwa pengendalian nafsu seharusnya dilakukan melalui pengembangan potensi diri, bukan dengan menikah terlalu dini.

“Nikah itu karena mampu, bukan sekadar ingin menghindari perzinaan. Tidak tepat jika mengatakan bahwa menikahkan remaja untuk menghindari zina, tetapi yang tepat ada untuk menghindari zina adalah tidak berzina, dengan apa? melalui kegiatan-kegiatan yang positif untuk mengembangkan diri dan prestasi, karena dengan pengembangan diri akan menghindarkan pernikahan dini,” tegasnya.

Zaskia Adya Mecca ikut memberi perspektif berdasarkan pengalamannya menikah. Ia mengingatkan generasi muda untuk tidak tergesa-gesa saat memutuskan menikah.

“Menikah jangan terlalu muda, ada masa di mana kita ingin menikmati hidup sendiri, tanpa dibebani dengan kewajiban dan tanggung jawab yang dapat ditunda. Setelah menikah, tidak bisa lagi menjadi diri sendiri seperti sebelum menikah, karena harus mengemban kewajiban dan tanggung jawab” paparnya.

Zaskia juga berpesan kepada para remaja untuk tidak menikah pada usia muda hanya karena terlalu cinta. Ia mengkhawatirkan bahwa cinta yang berlebihan bisa jadi bukanlah cinta sejati, melainkan hawa nafsu.

Program BRUS digelar Kemenag untuk memberi wawasan mendalam pada generasi muda tentang perencanaan pernikahan, dengan tujuan memperkuat ketahanan keluarga untuk menghasilkan generasi-generasi yang berkualitas.

Kegiatan BRUS+ ini disambut baik oleh para pelajar. Mereka mengaku mendapatkan banyak pengetahuan dan wawasan baru tentang pernikahan.

“Saya jadi tahu bahwa menikah itu bukan hal yang mudah, harus siap secara fisik, mental, dan finansial,” ujar salah satu peserta, Atikah.

“Saya juga jadi sadar bahwa menikah karena cinta saja tidak cukup, harus ada persiapan yang matang,” ujar peserta lain, Muhammad.

Kemenag berharap, kegiatan BRUS+ ini dapat menjadi sarana untuk mencegah nikah dini dan meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia. (JN02)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *