Simulasi Nyata, Bandara Adi Soemarmo Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat
BOYOLALI, JATENGNOW.COM – PT Angkasa Pura Indonesia (Injourney Airports) Kantor Cabang Bandara Adi Soemarmo menggelar latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) ke-118 dengan skala penuh pada Kamis (3/10). Latihan ini bertujuan untuk menguji kesigapan dan kemampuan seluruh personel dalam menjalankan Standard Operating Procedure (SOP) ketika terjadi keadaan darurat di bandara.
Direktur Operasi InJourney Airports, Wendo Asrul Rose, menekankan pentingnya koordinasi, komunikasi, dan komando antar unit kerja dan instansi selama pelaksanaan latihan.
“Sebagai pengelola bandara terbesar ke-5 di dunia, InJourney Airports memiliki peran penting untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan melalui berbagai upaya, salah satunya adalah melalui latihan PKD sebagai antisipasi agar selalu siap dan sigap,” jelas Wendo.
Latihan PKD tidak hanya menguji kesiapan personel, tetapi juga dokumen penting seperti Airport Emergency Plan (AEP), Airport Security Program (ASP), serta SOP lainnya yang berlaku di bandara. Dengan tema “Dengan Semangat Kolaborasi Meningkatkan Koordinasi, Komunikasi, dan Komando untuk Menjadi Pengelola Bandara Terbaik di Dunia,” InJourney Airports berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan personel dalam menghadapi setiap risiko serta gangguan keselamatan dan keamanan penerbangan.
“Meskipun simulasi PKD ini menggunakan skenario, latihan ini mendekati kondisi nyata seperti terjadinya keadaan darurat di bandara,” kata General Manager Bandara Adi Soemarmo, Erick Rofiq Nurdin.
“Seluruh personel melaksanakan tugasnya sesuai dengan dokumen dan SOP keadaan darurat,” tambahnya.
Latihan PKD di Bandara Adi Soemarmo terdiri dari tiga jenis latihan: simulasi kecelakaan pesawat udara (aircraft accident exercise), simulasi ancaman keamanan di bandara (airport security exercise), dan simulasi kebakaran gedung (domestic fire exercise).
Dalam Aircraft Accident Exercise, simulasi dilakukan saat pesawat Trulek Air tipe Airbus A330–200 dengan nomor penerbangan TA 924 mengalami kerusakan mesin sebelah kanan dan melakukan pendaratan darurat di Bandara Adi Soemarmo. Saat pesawat tersebut mendarat pukul 11.15 WIB melalui Runway 26, terjadi crash pada badan pesawat yang mengakibatkan 243 orang selamat dengan luka ringan, 5 orang luka sedang, 15 orang luka berat, dan 3 orang meninggal dunia.
Airport Security Exercise mensimulasikan pergerakan massa demonstrasi menuju Bandara Adi Soemarmo. Dalam simulasi ini, status keamanan bandara ditingkatkan menjadi rawan (kuning) dan kemudian menjadi darurat (merah) saat mediasi gagal dan massa demonstrasi berusaha masuk ke area terbatas.
Sementara itu, dalam Domestic Fire Exercise, disimulasikan terjadi ledakan pada panel listrik di area stasiun Kereta Bandara. Tim tanggap darurat segera melakukan evakuasi kepada seluruh pekerja dan penumpang yang berada di area stasiun.
Erick juga menambahkan bahwa latihan PKD ini melibatkan banyak pihak, termasuk personel bandara, TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Darat, Kepolisian, Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK), BASARNAS, Airnav, rumah sakit, serta stakeholder terkait.
“Meskipun melibatkan banyak pihak, seluruh rangkaian kegiatan latihan PKD tidak mengganggu operasional penerbangan dan pelayanan kepada pengguna jasa bandara,” pungkas Erick. (jn02)