SMP IT Az Zahra Raih Juara di Lomba Game Cagar Budaya Sragen 2024

SMP IT Az Zahra Raih Juara di Lomba Game Cagar Budaya Sragen 2024 (JatengNOW/Dok)
SRAGEN, JATENGNOW.COM – Tim dari SMP IT Az Zahra keluar sebagai pemenang dalam final Lomba Game Cagar Budaya 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen. Tiga siswa, Fadil Azam Al Goshi, Faraz, dan Ramadhan Alano, berhasil membawa kemenangan bagi sekolah mereka dalam lomba yang menantang pengetahuan sejarah, budaya, dan keterampilan kerja sama.
“Alhamdulillah, kami bersyukur karena soal-soalnya sulit tetapi sangat seru. Saat babak penyisihan, kami berada di peringkat 11 dan kemudian naik ke peringkat 5 di semifinal. Ternyata di babak final kami berhasil meraih nilai tertinggi, yaitu 1.750 poin,” kata Azam dengan rasa gembira.
Lomba yang diadakan pada Sabtu (9/11) di Pendopo Sumonegaran Rumah Dinas Bupati Sragen ini diikuti oleh lima tim finalis dari berbagai sekolah menengah pertama di Sragen, seperti SMP Negeri 1 Gemolong, SMP Negeri 5 Sragen, SMP Darul Ihsan Muhammadiyah, dan SMP Negeri 1 Sragen. Acara ini mengharuskan para peserta untuk bersaing dalam permainan yang menggabungkan pengetahuan sejarah dengan permainan eksplorasi budaya.
Andjarwati Sri Sajekti, Ketua Pelaksana Kegiatan dan Ketua Tim Cagar Budaya, Permuseuman, Sejarah, dan Nilai Tradisi, menyampaikan bahwa lomba ini bertujuan menyeleksi pelajar terbaik untuk mewakili Kabupaten Sragen pada kompetisi LCC Cagar Budaya tingkat Jawa Tengah tahun depan.
“Selain diuji secara kognitif, peserta harus bisa bekerja sama dalam menyelesaikan soal dan tugas sebagai satu tim,” ungkapnya.
Di babak final, para peserta tidak hanya menjawab soal di hadapan dewan juri tetapi juga berpartisipasi dalam permainan rally cagar budaya di sekitar kompleks Rumah Dinas Bupati Sragen. Setiap regu harus menyelesaikan tugas di beberapa pos pemberhentian, di mana mereka memainkan peran sebagai petualang cilik yang bertugas melestarikan objek cagar budaya, lengkap dengan peta dan petunjuk untuk menemukan lokasi-lokasi budaya yang harus dijelajahi.
Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan, Johny Adhi Aryawan, menuturkan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar kompetisi tetapi juga sebagai upaya membentuk generasi muda yang peduli pada pelestarian budaya dan sejarah.
“Kami mengemas lomba ini sebagai kompetisi yang menantang, dikombinasikan dengan permainan yang melibatkan aspek behavior, seperti merangkai struktur candi dan menyusun kembali potongan gerabah serta identifikasi anatomi hewan dengan replika fosil dari Museum Sangiran,” jelasnya.
Lomba Game Cagar Budaya kali ini melibatkan tiga juri profesional, yakni Tsabit Azinar Ahmad dari Unnes Semarang, Rendra Agusta dari Sraddha Institute, Fakultas Ilmu Budaya UGM Yogyakarta, dan Dwi Kurnia Sandhy, peneliti arkeologi dari Balakala Consultant. (jn02)