Solo Sapu Bersih Premanisme, 25 Pelaku Diamankan Polresta

SOLO, JATENGNOW.COM – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo menangkap sebanyak 20 hingga 25 orang yang diduga terlibat dalam aksi premanisme dan pungutan liar (pungli) di wilayah Kota Solo. Penindakan ini dilakukan dalam rangkaian Operasi Aman Candi 2025 guna menciptakan situasi kota yang aman dan kondusif.
Kapolresta Solo, Kombes Pol. Catur Cahyono Wibowo, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah preventif dan penegakan hukum terhadap tindakan-tindakan yang meresahkan warga.
“Alhamdulillah, kami berkoordinasi dengan Mas Wali terkait situasi di wilayah hukum Solo. Operasi Aman Candi telah kami laksanakan, mulai dari tindakan preventif sampai penegakan hukum. Kami sudah mengamankan beberapa tempat, termasuk juru parkir liar dan oknum yang melakukan intimidasi,” ujarnya saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Jumat (16/5/2025).
Catur menegaskan, Polresta Solo tidak memberi ruang sedikit pun untuk praktik premanisme. Ia juga mengajak masyarakat untuk melaporkan setiap bentuk gangguan keamanan, khususnya pungli, melalui saluran resmi seperti Call Center 110, Tim Sparta di nomor 08112957110, layanan Lapor Mas Wali di 081225067171, atau Unit Aduan Layanan Surakarta.
Tindakan ini juga merespons laporan dari warga, yang sebelumnya disampaikan kepada Wali Kota Solo, Respati Ardi, saat melakukan inspeksi ke sebuah perusahaan di Jl. Yos Sudarso, Rabu (14/5/2025). Seorang perempuan menyampaikan kekhawatiran atas adanya permintaan uang keamanan sebesar Rp3 juta per bulan oleh oknum dari organisasi masyarakat (ormas).
“Kami sudah tindak lanjuti aduan warga tersebut. Komunikasi terus kami jalin, bahkan warga yang bersangkutan sudah dihubungi lewat WhatsApp dan ditemui langsung oleh Satreskrim Polresta Solo,” jelas Respati.
Namun setelah dilakukan penelusuran, tidak ditemukan bukti konkret adanya permintaan uang sebesar itu. Aduan tersebut lebih bersifat antisipatif, sebagai pertanyaan mengenai tindakan apa yang harus dilakukan jika mengalami intimidasi serupa.
Respati memastikan Kota Solo tetap dalam kondisi aman dan tidak ada ruang untuk praktik premanisme. Ia menegaskan bahwa hubungan antara Pemkot Solo, Polresta Solo, dan organisasi masyarakat selama ini berjalan baik.
“Kalau ada gangguan seperti itu, silakan laporkan langsung. Bisa ke Lapor Mas Wali, ke WA saya, atau melalui saluran resmi lainnya. Semua akan ditindaklanjuti,” tegasnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk kembali membangun semangat kebersamaan melalui srawung tangga, atau mempererat hubungan sosial antarwarga.
“Saya mengimbau warga untuk srawung dengan tetangga. Meskipun kita hidup di kota, penting untuk saling menyapa agar suasana lingkungan lebih aman dan nyaman,” ujar Respati.
Langkah terpadu antara Pemkot dan Polresta Solo ini menjadi upaya serius dalam menjaga stabilitas keamanan kota, sekaligus menciptakan ruang publik yang bebas dari tekanan dan pungutan liar. (jn02)