Solo Episentrum Ekonomi Soloraya, Gubernur Jateng Apresiasi Solo Investment Forum 2025
Solo Episentrum Ekonomi Soloraya, Gubernur Jateng Apresiasi Solo Investment Forum 2025 (JatengNOW/Dok)
SOLO, JATENGNOW.COM — Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengapresiasi dan mendukung langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dalam mendorong pertumbuhan investasi melalui penyelenggaraan Solo Investment Forum (SIF) 2025. Forum investasi tersebut digelar di Ballroom Swiss-Belinn Saripetojo Solo, Jumat (12/12/2025), dan dinilai strategis dalam memperkuat daya tahan ekonomi daerah di tengah ketidakpastian global.
Ahmad Luthfi menegaskan bahwa investasi menjadi kunci utama penggerak pertumbuhan ekonomi, terutama setelah pandemi Covid-19 yang diikuti berbagai dinamika global seperti konflik Timur Tengah, perang Rusia–Ukraina, serta tensi dagang Amerika Serikat dan China. Kondisi tersebut, menurutnya, berdampak langsung terhadap stabilitas ekonomi nasional dan daerah, termasuk Jawa Tengah, sehingga membutuhkan respons melalui strategi investasi yang terarah dan kolaboratif.
“Apa yang kita lakukan agar ekonomi kita berdaya guna adalah menggerakkan seluruh potensi masyarakat melalui kolaborasi dan integrasi. Napasnya tetap sama, gotong royong, together we can,” ujar Ahmad Luthfi.
Gubernur menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak dapat berjalan sendiri di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Ia menilai Kota Solo memiliki peran penting sebagai pusat kendali ekonomi kawasan Soloraya yang terhubung dengan daerah penyangga seperti Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Boyolali, dan Klaten. Dalam konteks tersebut, Solo disebut sebagai episentrum ekonomi regional yang mampu mendorong pergerakan ekonomi lintas wilayah.
Ahmad Luthfi juga memberikan apresiasi kepada Wali Kota Solo Respati Ardi yang dinilainya berperan aktif sebagai “manajer pemasaran” wilayah melalui penyelenggaraan Solo Investment Forum. Forum ini dinilai efektif dalam mempromosikan potensi daerah kepada investor nasional maupun internasional.
Terkait iklim investasi, Gubernur menegaskan bahwa terdapat dua prasyarat utama yang harus dipenuhi, yakni jaminan keamanan dan kemudahan perizinan. Selain itu, kesiapan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi faktor krusial. Ia mengungkapkan, meski peluang kerja di Jawa Tengah cukup banyak, tidak seluruhnya dapat terisi akibat kesenjangan kompetensi tenaga kerja.
Sementara itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir sebagai keynote speaker dalam SIF 2025 turut mendukung langkah Pemkot Solo. Ia menyoroti pentingnya peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan vokasi sebagai kunci daya saing daerah. Menurutnya, minat investor terhadap Jawa Tengah cukup tinggi sehingga perlu diimbangi dengan kesiapan tenaga kerja yang kompeten.
Luhut juga mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat perencanaan pembangunan berbasis riset dengan melibatkan perguruan tinggi. Perencanaan yang didukung studi dan kajian dinilai akan membuat program pembangunan lebih tepat sasaran. Selain itu, ia menekankan pentingnya digitalisasi sebagai salah satu strategi mendorong pertumbuhan ekonomi dan menarik investasi.
Solo Investment Forum 2025 diselenggarakan oleh Pemkot Solo bekerja sama dengan Solopos Media Group dan didukung berbagai institusi, antara lain Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan, Bank Jateng, Kesatrian Bengawan Solo, Bank Mandiri, BTN, PT KAI, BRI, Emboss, Hipmi, BNI, dan BSI. Kegiatan berlangsung sejak pagi hingga malam hari dengan berbagai agenda, mulai dari Festival Aset, Festival Anggaran, hingga diskusi bisnis bersama Wali Kota Solo.
Forum ini terbuka untuk umum dan dapat diikuti secara gratis sebagai ruang strategis bagi pelaku usaha, akademisi, investor, dan masyarakat untuk melihat lebih dekat potensi ekonomi Kota Solo. Melalui tiga festival utama yang dihadirkan, SIF 2025 diharapkan menjadi rujukan bagi masyarakat dan pelaku usaha dalam memulai maupun mengembangkan bisnis di Solo. (jn02)
