SPPG Polres Sukoharjo Temukan Indikasi Zat Berbahaya, Bukti Kedisiplinan Polri Jaga Keamanan Pangan Program MBG

0
WhatsApp Image 2025-11-08 at 05.50.55_f1f0d9d6

SPPG Polres Sukoharjo Temukan Indikasi Zat Berbahaya, Bukti Kedisiplinan Polri Jaga Keamanan Pangan Program MBG (JatengNOW/Dok)

SUKOHARJO, JATENGNOW.COM – Sentra Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) Polres Sukoharjo menemukan indikasi adanya zat berbahaya pada buah anggur jenis Muscat dalam pemeriksaan rutin Food Safety yang menjadi bagian dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Polri. Temuan tersebut menjadi bukti keseriusan dan kedisiplinan Polri dalam memastikan makanan yang disalurkan kepada masyarakat aman, bergizi, dan bebas dari bahan berisiko.

Pemeriksaan dilakukan pada Kamis (5/11/2025) pukul 07.00–08.00 WIB oleh tim Seksi Dokkes Polres Sukoharjo bersama Kasie Dokkes. Pemeriksaan organoleptik dan kimia terhadap menu utama — nasi putih, telur puyuh asam manis, tempe goreng, sayur sop, dan buah kelengkeng — menunjukkan hasil negatif terhadap arsenik, formaldehid, dan nitrit. Menu tersebut dinyatakan memenuhi standar gizi seimbang dengan total 553,3 kkal energi, 18,7 gram protein, 25,4 gram lemak, dan 64,4 gram karbohidrat.

Namun, pada pemeriksaan lanjutan terhadap menu untuk hari berikutnya yang meliputi roti, susu, dan buah anggur Muscat, tim menemukan indikasi positif adanya zat berbahaya untuk dikonsumsi berdasarkan uji cepat menggunakan alat Food Safety merek Alder. Menindaklanjuti temuan tersebut, Polres Sukoharjo segera menarik seluruh buah anggur Muscat dari dapur penyajian, memisahkannya dari bahan makanan lain, serta menggantinya dengan buah yang telah teruji aman.

Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo, S.H., S.I.K. menegaskan bahwa langkah cepat tersebut merupakan bagian dari komitmen Polri menjaga keamanan pangan program MBG.

“Begitu ditemukan indikasi bahan berisiko, kami langsung menarik makanan tersebut agar tidak ada satu pun makanan yang mengandung bahan berbahaya boleh sampai ke penerima manfaat. Distribusi tetap berjalan dengan menu yang telah dipastikan aman dikonsumsi,” tegas Kapolres Sukoharjo.

Pemeriksaan silang kemudian dilakukan oleh sejumlah lembaga untuk memastikan hasil uji. Ahli Gizi Dokkes Polres Sukoharjo mengonfirmasi adanya hasil positif melalui uji cepat, sementara Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menilai langkah cepat Polri sudah sesuai prosedur keamanan pangan nasional.

Kepala BPOM, melalui Muhammad Fajar Arifin, menjelaskan bahwa uji cepat bersifat screening test atau pemeriksaan pendahuluan yang memerlukan konfirmasi lebih lanjut melalui laboratorium terakreditasi. BPOM menilai langkah Polres Sukoharjo untuk menghentikan penyajian bahan tersebut adalah tindakan cepat dan tepat.

Pemeriksaan lanjutan oleh Bidlabfor Polda Jateng dengan metode reagen kimia terhadap kulit, daging, dan buah anggur menunjukkan hasil negatif. Perbedaan hasil ini, menurut laporan, disebabkan oleh perbedaan alat dan metode pengujian, namun menunjukkan bahwa Polri tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan profesionalitas dalam menjamin keamanan pangan masyarakat.

Selain BPOM dan Polri, Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo turut mengawasi jalannya pemeriksaan dan memastikan rantai distribusi bahan pangan tetap aman. Sinergi lintas sektor ini menjadi bukti kolaborasi yang kuat dalam mendukung program MBG Polri agar tetap aman dan berkualitas.

Kasatgas Makan Bergizi Gratis Polri, Irjen Pol. Nurworo Danang, S.I.K., menegaskan bahwa temuan di Sukoharjo menjadi bukti disiplin pengawasan pangan yang diterapkan di seluruh Indonesia. Saat ini, terdapat 233 SPPG Polri aktif di berbagai daerah yang diwajibkan menjalankan pemeriksaan Food Safety harian secara berjenjang dan terdokumentasi.

“Temuan di Sukoharjo ini membuktikan sistem pengawasan kita berjalan. Begitu ada indikasi bahan berbahaya, langsung terdeteksi sebelum makanan sampai ke masyarakat. Kami terus menginstruksikan agar seluruh SPPG Polri memperketat pengawasan bahan pangan demi menjamin setiap makanan yang disalurkan benar-benar aman,” tegas Irjen Pol. Nurworo Danang.

Ia menambahkan bahwa Polri akan menelusuri sumber bahan anggur Muscat tersebut untuk memastikan penyebab indikasi zat berbahaya, termasuk potensi residu pestisida atau kontaminasi dalam rantai distribusi. Polri akan berkoordinasi dengan BPOM dan dinas terkait baik di tingkat daerah maupun pusat untuk memastikan hasil akhir pemeriksaan serta mencegah potensi bahaya serupa di masa depan.

Program Makan Bergizi Gratis Polri sendiri merupakan bentuk kepedulian sosial Polri dalam mendukung pemenuhan gizi masyarakat dengan standar keamanan pangan yang tinggi. Melalui pengawasan ilmiah dan pemeriksaan rutin yang ketat, Polri berkomitmen memastikan setiap makanan yang disalurkan aman, sehat, dan bergizi. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *