Sukses SGS 2025, Ahmad Luthfi Dijuluki ‘Bapak Inisiator Aglomerasi’ oleh Kadin Soloraya

0
WhatsApp Image 2025-08-04 at 09.04.09_751d077a

Sukses SGS 2025, Ahmad Luthfi Dijuluki 'Bapak Inisiator Aglomerasi' oleh Kadin Soloraya (JatengNOW/Dok)

KARANGANYAR, JATENGNOW.COM – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendapat julukan istimewa dari tujuh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) se-Soloraya. Dalam acara penutupan Soloraya Great Sale (SGS) 2025 di De Tjolomadoe, Karanganyar, Minggu malam (3/8/2025), Luthfi dinobatkan sebagai Bapak Inisiator Aglomerasi atas keberhasilannya mendorong kerja sama lintas daerah dalam pengembangan ekonomi kawasan.

Ketua Kadin Surakarta sekaligus Ketua Pelaksana SGS 2025, Ferry S Indiarto, menyebut bahwa gelaran SGS 2025 menjadi wujud nyata dari semangat aglomerasi yang diinisiasi Gubernur. Dari yang sebelumnya hanya Solo Great Sale, ajang ini diperluas mencakup tujuh kabupaten/kota eks Karesidenan Surakarta.

“Kami menyebut Gubernur sebagai Bapak Inisiator Aglomerasi karena telah menggerakkan seluruh potensi daerah untuk tumbuh bersama,” ujarnya.

SGS 2025 berhasil mencatat nilai transaksi fantastis, yakni Rp10,7 triliun selama periode 1–31 Juli. Melibatkan lebih dari 27 ribu tenant dan menjangkau 182 ribu pelanggan, kegiatan ini mencatatkan 5,4 juta transaksi, termasuk transaksi UMKM sebesar Rp222 miliar dan pasar tradisional Rp350 miliar. Selain itu, transaksi digital menggunakan QRIS tercatat Rp3,7 triliun.

Ferry menambahkan, kerja sama aglomerasi ini mampu membuka cara pandang baru dan memperluas skala ekonomi daerah.

“Ini sesuai dengan program prioritas Gubernur dalam membangun konektivitas dan kolaborasi lintas daerah,” ungkapnya.

Wali Kota Solo Respati Achmad Ardianto menyebut julukan itu layak disematkan kepada Luthfi. Ia menilai, Gubernur mampu menyatukan kepala daerah dalam satu visi aglomerasi.

“Sudah dibentuk kelompok-kelompok kerja di Soloraya yang konkret,” katanya.

Senada, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menyebut kepemimpinan Luthfi sebagai contoh nyata pembangunan kolaboratif di tingkat provinsi.

“Ini akan jadi studi kasus bagi daerah lain,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya kolaborasi dalam pembangunan daerah. Menurutnya, aglomerasi adalah solusi untuk menanggalkan ego sektoral dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata.

“Jawa Tengah harus dibangun dengan nafas kebersamaan. SGS 2025 akan jadi model yang akan kami replikasi ke Pati Raya, Pekalongan Raya, Semarang Raya, dan wilayah lain,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa aglomerasi ekonomi adalah langkah awal menjadikan Jawa Tengah sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.

“Kami berkomitmen memperkuat investasi daerah agar punya daya dobrak dan daya saing secara global,” tegasnya.

SGS 2025 tak hanya sukses secara angka, namun juga menjadi bukti nyata bahwa sinergi antarwilayah mampu menciptakan kekuatan ekonomi kolektif. Sebuah momentum penting bagi transformasi pembangunan ekonomi berbasis kolaborasi di Jawa Tengah. (jn02)

Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *