Tahap Ketiga Rampung, Sistem Refer Diharapkan Tingkatkan Kinerja Perwasitan di Indonesia
SEMARANG, JATENGNOW.COM – Instruktur Wasit AFC, Raymond Olivier, menyatakan optimismenya bahwa Sistem Refer yang baru akan sangat membantu meningkatkan kinerja perwasitan di Indonesia. Hal ini disampaikannya dalam penutupan kursus sistem refer untuk para penilai wasit yang diinisiasi oleh Departemen Perwasitan PSSI pada Senin (27/5/2024).
Kursus yang berlangsung sejak tanggal 23 Mei 2024 ini diikuti oleh 28 Referee Assessor dan dihadiri oleh anggota Komite Eksekutif PSSI Rudi Yulianto, Wakil Ketua Komite Wasit PSSI Yoshimi Ogawa, dan Departement Wasit PSSI Pratap Singh.
Pada tahap ketiga ini, materi yang diberikan berfokus pada penilaian keputusan wasit dalam pertandingan, review dan analisis pertandingan, protokol VAR, Amandemen LOTG 2024/2025, analisis kinerja wasit dengan KMI (Key Match Incident) dan kompetensi teknisnya, dan lain sebagainya.
Raymond menjelaskan bahwa Refer System adalah sistem terintegrasi yang memungkinkan analisis independen terhadap lebih dari 80 kompetensi berbeda dalam performa wasit. Sistem ini memungkinkan evaluasi berkala performa wasit untuk membantu pengembangan performa mereka dan menggabungkan materi latihan untuk terus dilakukan.
“Sistem ini bukan hanya untuk melatih wasit dan instruktur, tetapi juga untuk mengedukasi klub dan media dengan informasi yang kami miliki. Dengan demikian, akan membantu membangun pemahaman yang sama mengenai keputusan yang dibuat oleh para wasit,” jelas Raymond.
Bagi PSSI, Refer System membantu menyediakan semua data laporan dari semua wasit dan insiden yang terjadi. Sistem ini juga membantu memberikan feedback tentang siapa saja wasit yang tampil baik dan siapa yang membutuhkan bantuan untuk meningkatkan performa mereka.
“Tapi yang terpenting, sistem ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi para wasit yang bertugas di berbagai pertandingan,” jelas Raymond.
Lebih lanjut, Raymond mengatakan bahwa PSSI dan timnya juga memiliki kesempatan untuk bekerja sama lebih sering dengan klub-klub di Liga 1 untuk mendapatkan feedback berdasarkan pertandingan mereka. Hal ini dapat menjadi referensi untuk menjawab beberapa permasalahan dengan situasi serupa.
“Sistem ini membuat kita bekerja sama lebih sering dengan klub. Wasit tidak bekerja satu arah, itu sebabnya penting bagi kita untuk mendengar pendapat dari tim dan pemain, dengan tujuan untuk menjaga konsistensi keputusan yang dibuat sebagai wasit di lapangan,” sambungnya.
Selama kursus, Raymond menilai para peserta sangat antusias dan aktif bertanya serta memberikan banyak masukan.
“Sesi ini sangat bagus, mereka sangat aktif dengan semangat belajar yang tinggi. Saya sangat terkesan dengan level partisipasi di kelas kami serta bagaimana mereka berusaha meningkatkan pemahaman mereka. Jadi kami menjalani kelas tatap muka lalu dilanjutkan dengan kelas online untuk memperkuat materi yang telah dipelajari,” ungkapnya.
Raymond juga menilai bahwa PSSI melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan memastikan semua orang siap untuk memulai musim baru.
“Bagi saya PSSI melakukan pekerjaan yang sangat baik dengan memastikan semua orang siap untuk memulai musim baru,” tutupnya. (jn02)